TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cuaca Semarang Panas Gerah, Warga Minum Air 3 Liter Sehari

Suhu udara di Semarang pernah mencapai 39 derajat celcius

Terkena terik matahari saat berkendara (unsplash.com/Darwin Vegher)

Semarang, IDN Times - Cuaca Kota Semarang yang panas terik dalam beberapa hari terakhir berdampak terhadap aktivitas warga. Sejumlah ibu rumah tangga mengaku cuaca panas terasa sejak pagi hari hingga malam hari.

Baca Juga: Oktober 2021 Musim Hujan di Jateng, BMKG: Waspadai Puting Beliung

1. Warga Semarang merasa gerah abis

Ilustrasi terik matahari (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Seorang warga Pleburan, Semarang Selatan, Ayu Hendarti mengaku cuaca yang terik dirasakannya mulai jam 10 pagi.

"Aduh, Ya Allah, pagi-pagi lagi njemurin pakaian kok udah panas banget ya," kata Ayuk, Kamis (14/10/2021).

Sedangkan Nur, ibu satu anak yang tinggal di Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara juga merasakan kondisi serupa. Nur yang biasanya mengajak anaknya jalan-jalan pagi berkata akhir-akhir ini suhu udara terasa panas menyengat.

Bahkan, menurutnya di siang hari cuaca sangat terik.

"Rasanya di badan jadi gerah banget. Apalagi pas siang, kerasa panas banget walaupun sudah pakai jaket," katanya kepada IDN Times.

2. Anak kos ngaku mesti minum 3 liter sehari

ilustrasi minum air putih (IDN Times/Mardya Shakti)

Di lain pihak, sejumlah warga yang merasakan suhu udara yang panas memilih mengatur aktivitasnya saat berpergian keluar rumah.

Salah satunya dilakukan Riska Farasonalia. Saban keluar kamar kos di siang hari, dirinya rutin membawa air putih sebagai bekal minum setiap hari.

"Saya itu kalau pas berangkat kerja siang-siang pasti bawa gembes air minum. Soalnya kan panas, mas. Sehari kurang lebih saya bisa minum air putih sampai tiga botol. Kira-kira ya sampai tiga liter," aku perempuan yang ngekos di Jalan Sampangan Raya tersebut.

3. Kipas angin di kamar kos dinyalain kencang

Pexels/Galvao Menacho

Lebih lanjut, Riska juga berusaha semampunya untuk mengurangi rasa panas saat di dalam kamar kosnya. Ketika malam hari, ia kerap menyalakan kipas angin ditambah membuka jendelanya lebar-lebar dengan harapan udara segar bisa masuk ke kamar kosnya.

"Lagian kan panas banget ya udaranya di Semarang. Kalau malam saya nyalain aja kipas anginnya, saya puter sekenceng-kencengnya. Jendelanya saya buka semua biar rada sejuk," ungkapnya.

4. Jateng sedang dilanda gangguan cuaca akibat dua siklon tropis

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang saat dimintai konfirmasi oleh IDN Times menyatakan suhu udara yang begitu panas di Semarang dan sekitarnya disebabkan adanya gangguan cuaca.

"Di bulan ini memang cuacanya terssa panas karena wilayah Jawa Tengah mengalami gangguan cuaca berupa munculnya siklon tropis kompasu dan siklon tropis namtheun. Siklon ini terjadi di belahan bumi utara. Terdeteksinya di dekat Flipina dan selatan Pulau Papua," ujar Winda Ratri, seorang Prakirawan Cuaca di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang.

Kemuncukan dua siklon tropis tersebut menyebabkan perubahan pola angin yang signifikan di belahan bumi utara dan selatan. Selain itu, masa udara yang tertarik ke area siklon juga membuat perubahan angin yang bertiup dari tekanan udara tinggi menuju tekanan udara rendah.

Tak cuma itu saja, cuaca panas juga disebabkan tutupan awan di langit yang menipis. "Karena tutupan awannya menipis membuat radiasi matahari ke bumi menjadi maksimal," bebernya.

Baca Juga: Tips Nyaman Naik Motor Saat Cuaca Panas, Biar Kemarau Gak Bikin Galau

Berita Terkini Lainnya