Daerah di Pantura ini diperkirakan Terkena Dampak Kekeringan Esktrem
Terdapat daerah yang tidak hujan diatas 60 hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times- Stasiun Klimatologi Kelas I, BMKG Kota Semarang memperkirakan sebagian besar daerah di jalur Pantai Utara Jawa Tengah akan mengalami bencana kekeringan ekstrem.
Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I, BMKG Kota Semarang, Iis Widya Harmoko menjelaskan, dari hasil monitoring yang dilakukan saat ini, sejumlah daerah sudah memberi sinyal warna merah muda sebagai tanda minimnya curah hujan yang ada di lokasi tersebut.
"Sejauh ini, sudah ada enam wilayah yang tidak lagi mengalami hujan diatas 60 hari. Yaitu Kecamatan Cokrotulung di Klaten, Baturetno, Giritontro dan Pracimantoro di Wonogiri serta dua kecamatan Kabupaten Magelang. Tetapi, jika dilihat dari pergerakan curah hujannya, tidak menutup kemungkinan area-area di sepanjang Pantura juga berpotensi mengalami kekeringan ekstrem," ungkapnya kepada IDN Times, Kamis pagi (4/7).
Baca Juga: Awal Kemarau, 10 Daerah Mulai Dilanda Kekeringan
1. Bulan Juli masuk awal kekeringan
Iis mengaku saat ini ada banyak daerah yang tidak mengalami hujan lebih dari 30 hari. Kondisi tersebut, menurutnya akan meluas mengingat bulan Juli sudah memasuki awal kekeringan.
"Kita rasa nantinya akan semakin banyak lagi kekeringan yang ekstrem melanda sejumlah daerah. Apalagi kalau tahun lalu pertengahan Juli baru masuk kemarau, tapi kondisi sekarang justru lebih cepat kemaraunya. Diperkirakan musim kemarau tahun ini lebih panjang, sekitar tujuh bulan lamanya," terangnya.
Baca Juga: Kemarau Panjang, BPBD Jateng Minta Warga Hindari 5 Perilaku Ini