TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Daftar 17 DAS Kritis yang Memicu Banjir di Jateng, Alih Fungsi Lahan!

Pemulihan baru 4 DAS saja

Sampah di bahu sungai dari aliran Krueng (Sungai) Aceh. (Dokumentasi Tim Ekspedisi Sungai Nusantara untuk IDN Times)

Semarang, IDN Times - Tak kurang sebanyak 17 daerah aliran sungai (DAS) di Jawa Tengah berada dalam kategori kritis. Berdasarkan pendataan yang dilakukan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Pamali-Jratun, lokasi DAS yang kritis tersebar di sepanjang wilayah Pemali sampai Jratun. 

Baca Juga: Tali Perangkap Ikan Putus, Dua Nelayan Tegal Hilang di Perairan Comal

1. Terdapat 17 DAS perlu ditangani serius

Dok. IDN Times/Istimewa

Pelaksana Tugas Kasi Kelembagaan BPDAS-HL Pamali-Jratun, Sudarta mengaku, sebanyak 17 DAS yang telah kritis selama ini kerap menimbulkan bencana banjir di sekitar wilayahnya. 

Dari catatan yang diperoleh pihaknya, banjir yang bersumber dari kawasan aliran sungai yang kritis terjadi tiga kali dalam setahun.

"Melalui citra satelit atau pengamatan kami, memang ada DAS yang kritis. Ada 17 yang perlu dipulihkan," ungkap Sudarta saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (23/2/2023). 

2. Kawasan DAS kritis tersebar di Tuntang, Comal sampai Juwana

IDN Times/Dhana Kencana

Jika ditotal keseluruhan, jumlah kawasan DAS yang berada di Jawa Tengah mencapai 178 titik. 

Namun, ke-17 DAS yang termasuk kritis tersebut, ia menuturkan letaknya ada di kawasan Sungai Pemali, Sungai Comal, Sungai Bodri, Sungai Cacaban, Sungai Garang, Sungai Tuntang, Sungai Serang, dan Sungai Juwana.

Kemudian di Sungai Lampir, Sungai Gong, Sungai Kabuyutan, Sungai Kupang, Sungai Babakan, Sungai Tayu, Sungai Pladen, Sungai Resak, dan Sungai Kepel. 

3. Yang akan dipulihkan baru empat DAS

Ilustrasi sampah di pesisir pantai. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Dari total 17 DAS yang kritis, katanya, sampai sekarang baru ada empat lokasi yang akan dipulihkan kembali karena membutuhkan proses penanganan yang ekstra. 

Walau begitu, proses penanganan empat DAS akan dibagi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) dan instansi terkait lainnya. 

"Fokusnya dibagi dengan BBWS, DLHK dan lainya. Kalau yang kami tangani cuman Sungai Pemali, Sungai Serang, Sungai Juwana, dan Sungai Tuntang. Apalagi di sana ada danau Rawa Pening," ujar Sudarta. 

Baca Juga: Proyek PSN Jateng Kekurangan Material, Polisi Lobi Dinas ESDM

Berita Terkini Lainnya