TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dear Pemerintah! Ini 4 Cara Pedagang Pasar di Jateng Mau Divaksinasi

Baru 6 persen pedagang yang sudah ikut vaksinasi COVID-19

Ilustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Semarang, IDN Times - Minat para pedagang pasar tradisional untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 tergolong sangat minim. Bahkan, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mencatat baru ada 6 persen pasar tradisional yang sudah menjalankan vaksinasi sesuai anjuran pemerintah. 

Baca Juga: Ada Pedagang Pasar di Serang Takut Efek Vaksinasi COVID-19

1. APPSI Jateng: Kalau disuruh ke puskesmas malah merepotkan pedagang

Ilustrasi Pasar. IDN Times/Besse Fadhilah

Suwanto, Ketua APPSI Jateng menyebut rendahnya minat pedagang pasar lantaran selama ini tidak ada pendekatan yang dilakukan oleh para petugas medis di masing-masing puskesmas. 

Ia bilang para pedagang perlu diperlakukan secara khusus supaya terketuk hatinya untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. 

"Karena kalau pedagangnya yang disuruh datang ke puskesmas, malah merepotkan sekali. Nanti dagangan mereka siapa yang ngurus. Bagi kami tindakan yang efektif ya mestinya petugas puskesmasnya yang menyambangi ke setiap pasar," ungkap Suwanto saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (4/3/2021). 

2. Puskesmas harus dekati pedagang, dibujuk dan diajak bicara baik-baik

Aktivitas pasar yang tidak mengindahkan jaga jarak di tengah pandemik COVID-19. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Lebih lanjut, Suwanto mengaku perilaku pedagang yang ogah-ogahan menjalani vaksinasi merupakan hal yang lumrah karena mayoritas pedagang belum memiliki pengetahuan yang mumpuni terkait manfaat penyuntikan vaksinasi COVID-19. Dengan perubahan zaman yang serba cepat ditambah penggunaan teknologi yang canggih, membuat eksistensi pedagang pasar seolah semakin tersingkir. 

Pedagang pasar tradisional, katanya, kini menjadi kelompok masyarakat menengah kebawah dengan tingkat pengetahuan yang rendah ketimbang golongan masyarakat lainnya. 

"Harusnya yang dilakukan puskesmas yaitu mendekati mereka, dibujuk, diberi tahu baik-baik, disosialisasikan dengan menyeluruh biar pedagang ini sadar dan mau disuntik vaksin. Kan bisa puskesmas memvaksinasi pedagang di setiap pasar. Carilah lokasi yang bersih sebagai tempat pelayanan vaksinasi. Interaksi di pasar juga lebih mengena daripada saat vaksin di puskesmas. Ya kayak Pak Presiden Jokowi yang divaksin di Pasar Tanah Abang" terangnya. 

3. Pengelola pasar dan pengurus paguyuban bisa dilibatkan untuk memvaksinasi pedagang

Pedagang sembako menunggu pembeli di Pasar Peterongan Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Pemberian vaksinasi di pasar juga bisa melibatkan kepala pasar, para pengurus pedagang pasar serta meminta bantuan dari para petugas keamanan untuk memperlancar vaksinasi bagi para pedagang. 

Pihaknya menyatakan dari jumlah 13.000 pasar tradisional di Jateng, yang menjalani vaksinasi hanya 6 persen. Yang sudah divaksinasi baru Pasar Gede Solo, Pasar Klewer Solo, Pasar Karangayu Semarang dan segelintir pasar lainnya di beberapa kabupaten. 

"Sangat minim sekali, baru 6 persen pasar yang sudah vaksinasi. Maka pemerintah harus pintar-pintar ngemong pedagang pasar. Karena karakter mereka kan beragam," bebernya. 

Baca Juga: Jurus Pedagang Jahe di Semarang Bertahan kala Pandemik COVID-19

Berita Terkini Lainnya