TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dibujuk Para Kiai, Putra Mbah Moen Taj Yasin Maju Jadi Calon Ketum PPP

PPP pede masih berdiri walau sering dibully

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen. Foto : Istimewa

Semarang, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yang juga putra ulama kharismatik Maimoen Zubair menyatakan mantap maju dalam bursa pencalonan Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Berita Jateng terbaru hari ini, putra ulama kondang dari Rembang KH Maimoen Zubair tersebut mengakui para kiai dan sejumlah nyai punya peran penting yang mendorong dirinya mencalonkan diri sebagai ketum partai berlambang Ka'bah tersebut.

"Kenapa saya ingin maju, karena saya diminta para nyai dan para ibu nyai untuk mendeklarasikan, meneruskan nasroni. Itu yang jadi alasan saya. Dan semua DPC-DPC juga menguatkan saya setelah mengeluarkan keputusan di Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab). Ditambah lagi ada usulan dari teman-teman kader dan para habaib di tingkat nasional," kata lelaki yang akrab disapa Gus Yasin tersebut, Rabu (2/12/2020). 

Baca Juga: Ketua PPP Jateng Kalungkan Syal Palestina Kepada Gibran, Apa Maksudnya?

1. Awalnya Gus Yasin dirayu ketua DPW PPP Kalimantan agar nyalon jadi ketum

Istimewa

Lebih lanjut, pihaknya juga menekankan bahwa proses pencalonan dirinya bermula saat salah satu ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP di salah satu daerah Kalimantan secara khusus memintanya untuk mencalonkan diri sebagai ketum PPP.

"Salah satu ketua DPW PPP di Kalimantan sempat mendatangi saya, sekitar bulan Desember 2019, beliau meminta kepada saya. Sebab, PPP merupakan partai umat Islam. Partai ini yang jadi bandulnya di Indonesia. Maka dari itulah, ada dukungan-dukungan dari DPW yang sudah kita komunikasikan. Ada yang dari DKI, Jabar, Jatim, Kalimantan, Sulawesi dan NTB. Terakhir dari teman Sumatera juga komunikasi dengan baik," bebernya. 

2. Gus Yasin: Kita kembalikan PPP ke khitohnya

Jatengprov.go.id

Pihaknya menyatakan ada sebuah niat untuk mengembalikan PPP ke azasnya sebagai partai Islam yang mampu membawa perubahan. Ia ingin nantinya ada penyegaran di dalam internal partai agar dapat meningkatkan sistem kaderisasi.

"Niat kita cuma satu untuk mengembalikan PPP ke khitohnya ke azasnya dengan membawa perubahan. Soalnya ada kader yang sudah sangat lama tapi sejak 2000 sampai sekarang yang muncul itu itu saja. Jadi memang butuh penyegaran," terangnya.

Baca Juga: Sukses Singkirkan Purnomo, PPP Dukung Gibran di Pilkada Solo 2020

Berita Terkini Lainnya