TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disdik Jateng Temukan 246 Siswa Positif COVID-19, BOR RS Naik 30 Persen

Ratusan siswa isolasi mandiri di rumah

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar siswa (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Tengah menyatakan sebanyak 246 siswa setingkat SMA/SMK telah terkonfirmasi positif COVID-19. Fakta tersebut diperoleh dari data yang dihimpun dari Disdik Jateng per hari ini, Rabu (16/2/2022). 

 

Baca Juga: Ganjar Ngaku Siap Paling Depan Sambut Puan jika Datang ke Jateng

1. Ratusan siswa statusnya OTG

Seorang guru mengajar siswa dan siswi pada pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA Negeri 1, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (1/11/2021) (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Tengah, Suyanta mengungkapkan ratusan siswa itu telah dites PCR dan hasilnya positif COVID-19 dengan status tanpa gejala alias OTG. "Umumnya OTG sudah dites PCR," ungkapnya ketika dihubungi IDN Times, Rabu (16/2/2022). 

Siswa yang positif COVID-19, katanya kini diisolasi secara mandiri di rumahnya masing-masing.

Tercatat ada lima daerah yang ditemukan siswa positif COVID-19 terbanyak. Masing-masing Kota Semarang sebanyak 55 siswa, Kota Magelang sebanyak 94 siswa, Kota Solo sebanyak 26 siswa, Kabupaten Purworejo sebanyak 16 siswa dan Kabupaten Blora sebanyak 13 siswa. 

2. Puluhan sekolah di Semarang dan Solo ditemukan penularan COVID-19

Ilustrasi sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Sementara untuk sekolahan yang ditemukan rentetan penularan COVID-19 saat ini telah diliburkan seminggu sampai dua minggu.

Dari data terbaru, katanya yang mendominasi temuan kasus positif COVID-19 itu di Kota Solo yaitu 26 sekolahan, Kota Semarang ada 19 sekolahan, Karanganyar ada 10 sekolahan, Purworejo ada 7 sekolahan. Untuk lainnya cuma empat sampai lima sekolahan. 

"Ketentuannya begitu di sekolah ada yang positif, maka harus ditutup, dan siswanya diliburkan. Kalau kasusnya cuma satu anak ya cuma ditutup tiga hari. Kalau tidak ada positifnya boleh dibuka lagi. Tapi rata-rata PTM saat ini ditutup seminggu sampai dua minggu," ungkapnya. 

3. Disdik waspadai peningkatan penularan COVID-19

Omicron di Indonesia (IDN Times/Aditya Pratama)

Pihaknya mengaku saat ini meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi penularan COVID-19 supaya tidak meluas. Pihaknya mengingatkan supaya semua sekolah wajib menggalakan lagi kepatuhan penggunaan protokol kesehatan.

"Kita harus waspada. Karena itulah kita menggalakan lagi penertiban prokes di setiap sekolah. Kita libatkan juga satgas COVID-19 kecamatan dan kabupaten/kota," jelasnya. 

Baca Juga: Sepekan 200 Anak di Jateng Positif Omicron, Bayi 2 Bulan Meninggal

Berita Terkini Lainnya