Efek PPKM, Pasien Isolasi COVID-19 RS Wongsonegoro Disebut Berkurang
Tapi banyak pasien ruang ICU terpaksa ngantre
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pihak RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang mengklaim dengan adanya pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakitnya cenderung berkurang.
Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati mengungkapkan dari ketersediaan tempat tidur di ruangan isolasi COVID-19 sebanyak 211 unit, sejak dua hari terakhir cuma terpakai untuk 176 orang.
"Keterisian tempat tidur di ruang isolasi untuk perawatan COVID-19 masih banyak, Mas. Kita punya 211 tempat tidur. Terus yang terpakai ada 176 buah," ungkapnya kepada IDN Times via telepon, Jumat (22/1/2021).
Baca Juga: Pasien COVID-19 Antre, Ruang Isolasi RS Wongsonegoro Semarang Penuh!
1. Dirut RS Wongsonegoro anggap sudah ada efek PPKM
Menurutnya jumlah pasien COVID-19 di ruang isolasi sedikit berkurang karena kemungkinan ada efek dari pemberlakuan PPKM Jawa-Bali.
Namun, pihaknya kini masih berupaya mengantisipasi lonjakan pasien yang jumlahnya terus berubah-ubah setiap hari.
Sejumlah ruang non COVID-19, katanya sudah dirombak sedemikian rupa agar bisa menjadi ruangan isolasi bagi pasien yang terinfeksi virus Corona.
"Sekat-sekat kita buka semua. Jendela yang tadinya tertutup, kita buka supaya sirkulasi udaranya masuk dengan baik. Tapi gak gampang juga merubah ruangan jadi isolasi COVID-19. Kita aja minim fasilitas pendukung," paparnya.
Baca Juga: Sedih! Dua Hari Pasien Meninggal COVID-19 di Jateng Tambah 187 Kasus