Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Demak, IDN Times - Sejumlah rumah di Perumahan Sekar Kemuning, Blok A, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak mengalami kerusakan pada beberapa bagian sejak tiga hari lalu.
Menurut penuturan warga setempat, ada dugaan kerusakan bangunan disebabkan getaran pipa yang mengeluarkan lumpur di dekat rumah mereka.
Baca Juga: Menanggapi Tuntutan Warga, Lumpur Proyek Akan Dikuras Besok
1. Awalnya muncul getaran mirip lindu, rumah warga juga retak-retak
IDN Times//Fariz Fardianto Budiyono, salah seorang warga Perumahan Sekar Kemuning Karangawen, mengatakan getaran pipa yang sangat kuat saat ini membuat rumahnya retak-retak pada bagian atap bangunan dan ruangan dapurnya.
"Kita sempat kaget karena yang dirasakan kayak lindu. Ternyata tidak lama setelah itu, tembok rumah saya retak semua, atap yang terbuat dari baja ringan juga rusak. Di luar rumah, saya lihat ada lumpur yang menyembur dari pipa cukup tinggi," akunya saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (23/8).
2. Genangan lumpur melimpas ke rumah warga
Tak cuma itu saja, pemukiman warga sekitar juga terkena dampaknya. Luapan lumpur yang tak kunjung berhenti menyebabkan genangan lumpur yang cukup tinggi.
Rumah-rumah warga yang berada dekat semburan lumpur kedapatan kebanjiran. Ladang jagung milik warga setempat juga tergenang lumpur dengan ketinggian bervariasi.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Ada yang lumpurnya masuk ke pekarangan rumah sampai ke teras depan pintu. Tentunya ini bikin kita was-was, Mas. Kita mau melaporkan kemana juga gak tahu," cetusnya.
3. Tanpa sosialisasi, kegiatan pembersihan pipa gas ditolak warga
Terdapat sekitar 40 rumah warga yang tergenang lumpur. Pihaknya mendesak Pertagas bertanggung jawab atas masalah tersebut.
Pihaknya menengarai luapan lumpur muncul karena adanya aktivitas pembersihan pipa milik Pertagas. Warga, katanya sempat menolak kegiatan tersebut pada Minggu lalu karena dianggap tidak mendapat sosialiasi yang menyeluruh dari petugas di lapangan.
"Pas hari Minggu, ada petugas yang bersih-bersih pipa datang sejumlah rumah. Ngasih tahu kalau ada pembersihan pipa. Tapi karena tidak ada sosialisasi sama sekali, kita keberatan. Hari Selasanya tahu-tahu ada beberapa petugas mengerjakan pembersihan pipa tanpa seizin warga. Tentunya mereka sudah bertindak sewenang-wenang," kata Budiyono.
Baca Juga: Tanggul Proyek Jebol, Satu Pekerja Hilang Tertimbun Lumpur