TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Syarat Dari BNPB Untuk Pengganti Sutopo

Pinter dan menguasai materi saja tidak cukup

IDN Times/Fariz Fardianto

Boyolali, IDN Times- Prosesi pemakaman jenazah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, telah usai. Nisan dan karangan bunga dipasang di pusara sebagai peristirahatan terakhir Sutopo.Sanak keluarga dan teman-teman dekat almarhum masih larut dalam duka mendalam.

TPU Sonoloyu di Kecamatan Boyolali Kota merupakan menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi laki-laki kelahiran Boyolali tahun 1949 ini. Sosok almarhum yang berdedikasi tinggi mengabdi di BNPB membuat rekan-rekan sejawatnya menaruh hormat.

Baca Juga: [FOTO] Mengantar Jenazah Sutopo Menuju Peristirahatan Terakhir

1. Sutopo bergabung di BNPB sejak awal dibentuknya badan penanggulangan bencana

IDN Times/Margith Damanik

Kabid Data BNPB, Hermawan Agustian mengaku Sutopo merupakan salah satu figur yang ikut membangun citra BNPB sampai sekarang. 

"Beliau bergabung sejak terbentuknya BNPB. Saya sendiri menjadi kabidnya mengenal sosoknya sangat keras dan menuntut sebuah kesempurnaan dalam setiap inovasi rilisnya. Makanya, semua anak buahnya dipacu membuat berbagai produk inovasi yang terbaik sampai dengan sekarang," tutur Hermawan kepada IDN Times, Senin (7/7).

2. Meskipun sakit tetap ingin bekerja

IDNTimes/Fitang Adhitia

Hermawan menjelaskan, kegigihan Sutopo dalam menginformasikan kejadian bencana masih terlihat walau kesehatannya semakin menurun. Salah satunya saat Sutopo berusaha mengabarkan adanya peristiwa bencana di Konawe Utara.

"Belakangan saat kasus Konawe Utara, kami sudah mulai mengingatkan dia agar tidak terlalu menggebu untuk mengabarkan kepada masyarakat. Tentunya kami sangat kehilangan atas wafatnya beliau. Sebab banyak keinginannya yang tidak keturutan. Seperti ingin merancang BNPB menjadi lembaga yang terbaik. Dalam artian menjadi lembaga efisien, profesional dan efektif," katanya. 

Hermawan mengisahkan pertemuan terakhirnya dengan almarhum terjadi beberapa hari kemarin. Saat itu, ia menengok almarhum ke Guangzhou, China untuk melihat perkembangan kesehatannya. Di sana keduanya terlibat banyak obrolan. 

"Terakhir saya ketemu Pak Topo pada saat dia lagi cari sinar matahari. Itu pas di Guangzhou. Saat lagi di kamarnya, ada banyak yang kita obrolkan. Mulai masalah kantor, anak buahnya dan kehidupan keluarganya," cetusnya. 

Baca Juga: Belajar dari Wafatnya Sutopo, YLKI Desak Pemerintah Buat Peta Kanker

Berita Terkini Lainnya