TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID-19 Naik, 107 Gereja Katolik Jateng DIY Masih Misa Online

Keuskupan Agung minta umat Katolik untuk hindari kerumunan

Romo Didik memakai face shield saat bagikan makan gratis kepada warga. Dok IDN Times/bt

Semarang, IDN Times - Keuskupan Agung Semarang meminta kepada umat Katolik di wilayahnya untuk menghindari serta menjauhi kerumunan ketika berpergian keluar rumah. Upaya itu dilakukan guna menghindari penularan virus corona (COVID-19) di Semarang yang saat ini kasusnya paling tinggi di Indonesia.

"Kita minta semua umat mentaati protokol (kesehatan). Kalau ada kegiatan tidak perlu, lebih baik gak usah diikuti. Mari kita gak usah nongkrong, kita tahan diri gak perlu rekreasi di lokasi kerumunan banyak orang," kata Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan, Keuskupan Agung Semarang, Romo Eduardus Didik Cahyono kepada IDN Times, Jumat (11/9/2020).

Baca Juga: Keuskupan Semarang Izinkan Misa di Gereja, Jemaat Dibatasi Umur

1. Keuskupan Agung Semarang minta Pemkot Semarang lebih tegas terapkan protokol kesehatan

Pengurus Gereja Katolik Paroki Bongsari bagikan paket makan gratis kepada pengguna jalan. Dok IDN Times/bt

Pihaknya saat ini meminta agar Pemerintah Kota Semarang lebih tegas menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Termasuk, katanya, berkaitan dengan peraturan teknis lainnya.

"Kita minta pemerintah kota ada tindakan lebih tegas lagi, terutama soal protokol kesehatan virus corona. Peraturan-peraturan diatur lagi. Dan juga jam kerjanya tidak berlebihan," tambahnya.

2. Ada 107 gereja Katolik masih menggelar misa secara online

Suasana Gereja Paroki Bongsari Semarang. Dok IDN Times/bt

Ia menjelaskan kini terdapat 107 lebih gereja Katolik di Jateng dan DIY yang masih menunda pelaksanaan misa di dalam gereja. Menurutnya masing-masing gereja memilih menggelar misa secara virtual untuk mencegah penularan COVID-19.

"Sebagian besar gereja Katolik sebatas ibadah misa secara online. Karena kondisi penularan yang masih tinggi seperti sekarang sangat riskan bagi umat. Hanya beberapa saja yang mengadakan misa di dalam gereja, tapi jumlahnya sangat terbatas. Kurang dari 100 orang," bebernya.

Baca Juga: Penularan COVID-19 Masih Tinggi di Jateng, 20 Gereja Katolik Tunda Misa

Berita Terkini Lainnya