TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemarau Panjang, Suhu di Semarang Diperkirakan Tembus 38 Derajat

Hati-hati bahaya deman berdarah

pixabay.com/AdinaVoicu

Semarang, IDN Times - Musim kemarau yang berkepanjangan diperkirakan bakal memicu peningkatan suhu udara panas.

Iis Widya Harmoko, Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Kota Semarang, mengungkapkan, naiknya suhu udara disebabkan pantulan sinar matahari yang langsung masuk ke Bumi tanpa terhalangi gumpalan awan.

"Kemudian sinar yang dipantulkan kembali ke atmosfer. Energi yang terpantul langsung ke atas langit. Dan ada sebagian yang terserap ke tanah. Fenomena seperti itu biasa terjadi selama musim kemarau," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (18/7).

Baca Juga: Cuaca Panas Terik, Ini Tips Dokter agar Tubuh Tetap Fit

Baca Juga: Kemarau Panjang, BPBD Jateng Minta Warga Hindari 5 Perilaku Ini

1. BMKG: Peningkatan suhu udara bisa capai titik maksimum 38 derajat

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Iis meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai perubahan suhu udara yang tergolong ekstrem. Puncak kemarau diperkirakan akan terjadi di akhir bulan ini hingga Agustus nanti.

"Hasil pengamatan di stasiun klimatologi Semarang, temperatur udara setiap hari bergerak naik antara 26 derajat sampai 34 derajat dengan titik maksimumnya bisa sampai 38 derajat. Dengan adanya perbedaan suhu ini, tentunya berpengaruh pada kesehatan tubuh. Bola secara fisik enggak kuat, seseorang rentan terserang penyakit," paparnya.

2. Suhu terdingin ketika kemarau di Semarang sekitar 19,6 derajat

pixabay.com/users/stocksnap

Untuk saat ini pihaknya menyatakan suhu terdingin selama musim kemarau di Semarang saat ini berada di kisaran 19,6 derajat celcius. Meski begitu, kondisinya lebih hangat ketimbang tahun lalu yang pernah mencapai titik terendah hingga 17 derajat.

"Sebab sekarang banyak awan yang menggantung di langit. Sehingga tahun ini hawanya lebih hangat dibanding tahun lalu. Yakni sekitar 19,6 derajat celcius," akunya.

Berita Terkini Lainnya