Kemarau Panjang, Suhu di Semarang Diperkirakan Tembus 38 Derajat
Hati-hati bahaya deman berdarah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Musim kemarau yang berkepanjangan diperkirakan bakal memicu peningkatan suhu udara panas.
Iis Widya Harmoko, Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I BMKG Kota Semarang, mengungkapkan, naiknya suhu udara disebabkan pantulan sinar matahari yang langsung masuk ke Bumi tanpa terhalangi gumpalan awan.
"Kemudian sinar yang dipantulkan kembali ke atmosfer. Energi yang terpantul langsung ke atas langit. Dan ada sebagian yang terserap ke tanah. Fenomena seperti itu biasa terjadi selama musim kemarau," ujarnya kepada IDN Times, Kamis (18/7).
Baca Juga: Cuaca Panas Terik, Ini Tips Dokter agar Tubuh Tetap Fit
Baca Juga: Kemarau Panjang, BPBD Jateng Minta Warga Hindari 5 Perilaku Ini
1. BMKG: Peningkatan suhu udara bisa capai titik maksimum 38 derajat
Iis meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai perubahan suhu udara yang tergolong ekstrem. Puncak kemarau diperkirakan akan terjadi di akhir bulan ini hingga Agustus nanti.
"Hasil pengamatan di stasiun klimatologi Semarang, temperatur udara setiap hari bergerak naik antara 26 derajat sampai 34 derajat dengan titik maksimumnya bisa sampai 38 derajat. Dengan adanya perbedaan suhu ini, tentunya berpengaruh pada kesehatan tubuh. Bola secara fisik enggak kuat, seseorang rentan terserang penyakit," paparnya.