TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Minyakita Langka, Pedagang Jateng: Zulhas Gak Ahli di Bidang Perdagangan

Satgas Pangan Polda Jateng bergerak ke pasar tradisional

Tim Satgas Pangan Jateng saat memantau gejolak kenaikan harga bahan pokok di Pasar Johar Jalan Ki Nartosabdo Semarang, (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Tengah menyoroti kinerja Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) dalam mengurusi permasalahan kegiatan perdagangan di dalam negeri. Salah satunya saat belakangan Minyakita langka di pasaran. 

Baca Juga: PT BES Masih Produksi 1.300 Ton Tapi Minyakita Langka di Jateng, Aneh!

1. Zulhas jempolan di politik, tapi gak paham masalah perdagangan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat meninjau harga barang kebutuhan pokok dan titik penjualan Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) di Pasar Ciracas, Jakarta Timur. (dok. Humas Kemendag)

Menurut Ketua APPSI Jawa Tengah, Suwanto, kelangkaan pasokan Minyakita yang terjadi saat ini cenderung disebabkan ekspor crude palm oil (CPO) atau stok minyak kelapa sawit mentah yang mayoritas diekspor ke luar negeri. 

"Kalau saya amati Pak Menteri Perdagangan yang menjabat saat ini gak paham masalah perdagangan. Pak Zulhas sebagai Ketum PAN mungkin jempolan, pandai berpolitik, tetapi kalau sebagai menteri kurang begitu memahami apa saja persoalan yang timbul di masyarakat. Apalagi Minyakita yang persoalannya karena CPO yang dihasilkan dalam negeri hampir 80 persennya malah diekspor. Sedangkan untuk konsumsi masyarakat hanya dijatah 20 persen," kata Suwanto saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon, Selasa (7/2/2023). 

2. Zulhas disarankan belajar dari pengalaman terdahulu

Pengecekan harga bawang putih kating juga dilakukan aparat Satgas Pangan yang dibentuk oleh Ditreskrimsus Polda Jateng. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia menyampaikan, semestinya Zulhas berkaca pada pengalaman terdahulu bahwa untuk menyiasati kenaikan harga bahan pokok terutama memenuhi kebutuhan minyak goreng, Kemendag bisa memberlakukan pajak untuk ekspor CPO.

CPO yang diekspor ke luar negeri, katanya perlu dibebani pajak untuk kemudian sumber pajaknya dialokasikan untuk mensubsidi minyak goreng curah yang beredar di pasar tradisional. 

3. Kemendag bisa libatkan para ahli

Petugas Satgas Pangan Polda Jateng juga bergerak mengecek ketersediaan Minyakita di salah satu lapak pedagang Pasar Johar Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Lebih jauh lagi, ia berkata Zulhas juga bisa mengerahkan para ahli di bidang perdagangan untuk mengkaji ulang pendistribusian minyak goreng di masing-masing kabupaten/kota.

"Kan banyak para ahli di Kemendag. Terutama Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag harusnya diperintahkan untuk menata alur ekspor CPO. Agar kebutuhan masyarakat di dalam negeri juga bisa tercukupi," akunya. 

4. Jangan kambinghitamkan pedagang jelang Ramadan

Seorang pedagang sembako saat menata minyak goreng curah di lapak Pasar Peterongan Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Suwanto mendorong Mendag Zulhas dan jajarannya untuk rutin turun ke lapangan dalam rangka menstabilkan harga bahan pokok di pasar tradisional. Selain Minyakita, katanya harga beras juga sedang bergejolak. 

Menurutnya lonjakan harga beras disebabkan gangguan cuaca dan bencana alam yang turut menghambat proses distribusi.

"Biasanya kalau mau Ramadan, lebaran atau Natalan, harga bahan pokok mulai naik. Dan pemerintah selalu mengkambinghitamkan pedagang, ini yang saya gak terima. Harusnya bisa berkaca dari pengalaman. Bulog musti merespon untuk menstabilkan harga beras," akunya. 

Baca Juga: Mendag Zulhas: Harga Beras Stabil, tapi Kita Belum Bisa Turunkan

Berita Terkini Lainnya