Muhammadiyah Jateng: Mustahil Taat Protokol COVID-19 saat Pilkada 2020
Muhammadiyah Jateng ikut tolak pelaksanaan Pilkada 2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kalangan warga Muhammadiyah di Jawa Tengah mendesak agar pemerintah pusat segera membatalkan pelaksanaan Pilkada serentak di tahun 2020. Musababnya, dengan situasi tahapan Pilkada serentak yang menimbulkan kerumunan massa, sangat mustahil bagi masyarakat bisa mematuhi standar protokol kesehatan COVID-19.
"Kita sudah berulang kali sarankan supaya pemerintah menunda Pilkada tahun 2020. Sebab, situasinya memang gak menguntungkan. Apalagi selama pandemik, angka penularan virus corona justru semakin tambah banyak, grafiknya makin hari terus meningkat," kata Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir saat berbincang dengan IDNTimes via sambungan telepon, Kamis (24/9/2020).
Baca Juga: Setelah PBNU, Muhammadiyah Juga Dorong Pilkada 2020 Ditunda
1. Muhammadiyah Jateng perkirakan warga abaikan COVID-19 saat Pilkada 2020
Ia mengaku pesimistis Pilkada 2020 bisa digelar dengan mematuhi protokol kesehatan dengan standar COVID-19. Yang ada, kata Tafsir, justru akan banyak masyarakat yang akan mengabaikan protokol kesehatan virus corona.
"Kemungkinan kecil warga akan patuhi protokol kesehatan (COVID-19). Kita lihat mustahil dengan tahapan Pilkada yang sering mengundang banyak massa, mereka akan mentaati aturan protokol kesehatan. Pasti akan dilanggar soalnya mengatur orang sebanyak itu gak akan mungkin bisa," ungkapnya.
Baca Juga: Masih Ada Warga Muhammadiyah yang Tak Ikuti Imbauan MUI, Ini Alasannya