TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

100 Napi Narkoba Dibebaskan dari 7 Lapas di Jawa Tengah

Bagian dari program asimilasi virus corona (COVID-19)

Gambar narapidana. Dok. IDN Times

Semarang, IDN Times - Sebanyak 100 lebih narapidana kasus narkotika di Jawa Tengah dibebaskan untuk menjalani program asimilasi di rumah masing-masing, guna menekan penyebaran virus corona (COVID-19). Pembebasan tersebut dilakukan sesuai aturan Permenkumham Nomor 10 Tahun 2020 yang diteken Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yassona Laoly.

Baca Juga: Kembali Berulah, Napi Bebas Karena Asimilasi Bakal Ditindak Tegas!

1. Napi narkoba dibebaskan dari tujuh lapas di Jateng

Ilustrasi seorang napi Lapas Kedungpane saat meneken berkas pembebasan bersyarat. IDN Times/Fariz Fardianto

Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Jateng, Marasidin Siregar mengatakan ratusan narapidana narkoba tersebut telah dibebaskan dari tujuh lapas yang ada di wilayahnya. Diantaranya Lapas Kedungpane Semarang dan Lapas Pekalongan.

"Untuk program asimilasi sesuai keputusan Kemenkumham RI, sudah ada ribuan warga binaan yang mendapat pembebasan bersyarat. Kemudian seratus lebih napi narkotika juga mendapat pembebasan yang dilihat dari syarat-syarat yang telah kami tentukan," kata Marasidin kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Kamis (16/4).

2. Ada 30 napi anak yang juga dapat pembebasan bersyarat

IDN Times/Fitang Budhi

Pihaknya menyatakan saat ini masih terus meng-update data terbaru mengenai pemberian pembebasan bersyarat bagi para narapidana.

Diluar itu, pihaknya mencatat ada 30 narapidana anak-anak di Lapas Kutoarjo turut dibebaskan. Ia mengaku setiap narapidana yang bebas tetap dipantau ketat oleh tim gabungan.

3. Napi yang dibebaskan diawasi intel

Google.com

Marasidin menyatakan Kemenkumham Jateng telah menerjunkan 220 petugas pengawas kemasyarakatan (PK) untuk memantau aktivitas narapidana yang menjalani asimilasi di rumah. Para Intel dari Koramil dan Polsek-polsek juga dikerahkan untuk memperketat pengawasan. 

"Yang napi anak diawasi sama para pekerja sosial dari Dinsos setiap kabupaten/kota. Sedangkan napi dewasa dipantau pihak desa, perangkat kelurahan, petugas gabungan juga intelijen dari Koramil setiap wilayah. Saban hari rumahnya didatangi intel untuk mengecek kegiatan setiap harinya. Sehingga jangan sampai mereka berulah lagi," terangnya.

Baca Juga: Corona Merebak, Napi Kedungpane Pakai Video Call untuk Hubungi Keluarganya

Berita Terkini Lainnya