TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pernah Konflik Tahun 1999, Para Pendeta Protestan Maluku Belajar Toleransi ke Jateng

Para pendeta Protestan pelajari cara menumbuhkan toleransi

Seorang pendeta Protestan Maluku saat berbicara di depan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Semarang, IDN Times - Sebuah pengalaman pahit di masa lalu setidaknya mengajarkan seseorang untuk mengambil hikmahnya. Para pendeta dari komunitas Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) pun melakukan tindakan tersebut.

Sejumlah pendeta Protestan yang pernah mengalami konflik kemanusiaan tahun 1999 memilih menyambangi Jawa Tengah untuk belajar bagaimana caranya hidup rukun dan menumbuhkan nilai toleransi

Baca Juga: Ganjar Pranowo Perintahkan Dinas ESDM di Karanganyar Pakai Mobil Listrik

1. Pendeta Protestan Maluku anggap Jateng sebagai wilayah yang toleran

Puluhan pendeta Protestan Maluku berfoto bareng Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Ketua Sinode Protestan Maluku, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella mengatakan, Maluku selama ini punya sejarah panjang dalam merawat sikap toleransi antar umat beragama. Hal ini tak lepas dari situasi yang dibangun kembali sampai sekarang sejak terjadinya konflik kemanusiaan tahun 1999.

Jawa Tengah, menurutnya, memiliki topografi dan budaya yang mirip dengan Maluku sehingga patut dijadikan role model. 

"Kenapa ke sini, karena Jawa Tengah adalah salah satu provinsi yang sangat toleran di 2021-2022, banyak kota di Jateng yang masuk kategori toleran dan nyaris sama seperti di Maluku," kata Pendeta Elfias, Senin (12/9/2022). 

2. Para pendeta Protestan kunjungi ponpes di Salatiga

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersalaman dengan seorang pendeta Protestan asal Maluku. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Elifas berkata dirinya pengin mempelajari kepemimpinan yang sudah ditunjukkan oleh Ganjar Pranowo. Sebab, ia melihat Ganjar mampu merangkul kelompok dengan pemikiran berbeda untuk bersatu. "Kami merasa bahwa model yang seperti itu harus juga turut kami pahami," akunya. 

Elifas menjelaskan, kunjungan para pendeta Protestan jadi sebuah rangkaian kegiatan yang dilakukan di Jawa Tengah. Sekitar 75 pendeta dari Maluku sebelumnya telah bertemu FKUB Jateng.

“Besok (Selasa (13/9/2022)) kami akan ke Salatiga, tujuannya adalah ke Pesantren Edi Mancoro. Jadi para pendeta akan nyantri untuk belajar pola kepemimpinan dan pengasuhan," tambahnya. 

3. Ketua Pendeta Protestan Maluku senang dengan sambutan Ganjar Pranowo

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan caranya merawat toleransi di Jawa Tengah kepada para pendeta Protestan Maluku. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Elifas berterima kasih kepada Ganjar Pranowo karena telah menyambut kedatangan para pendeta Protestan dengan baik. Sikap Ganjar yang ramah dan bersahabat membuatnya senang. 

"Kami berterima kasih ya disambut oleh gubernur yang rendah hati, yang sangat bersahabat dan ramah, dan saya kira kita butuh teladan kepemimpinan yang seperti itu," jelasnya. 

Baca Juga: Puan Maharani Rajin Safari Politik, Ganjar: Perlu Juga ke Partai Baru

Berita Terkini Lainnya