PPDB Online Kacau, Ganjar Akui Sistemnya Memang Rumit
Terutama soal kasus 39 anak terlempar ke Wonogiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo buka suara mengenai kekacauan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online di wilayahnya. Ganjar mengatakan pelaksanaan PPDB kali ini terbilang menyulitkan semua pihak karena mekanisme yang masih baru.
"Sistem ini memang rumit, tidak mudah, dan kita coba menerjemahkan," kata Ganjar di Posko Pengaduan Kantor Dinas Pendidikan Jawa Tengah di Semarang, Selasa (9/7).
Baca Juga: Sistem Zonasi Online 'Kacau', 39 Siswa Semarang Terpental ke Wonogiri
1. Ganjar ungkap ada banyak hal yang hambat pelaksanaan PPDB, salah satunya kasus 39 anak yang terlempar ke Wonogiri
Ganjar menyebut bahwa banyak hal yang menghambat pelaksanaan PPDB di tiap kabupaten/kota. Pihaknya mengklaim, satu persatu kasus yang bermunculan di lapangan, saat ini sedang dievaluasi.
Ganjar menyebut bahwa PPBD tahun ini masih dibayangi temuan Surat Keterangan Domisili (SKD) palsu. Kasus 39 anak yang terlempar ke SMA 1 Purwantoro Wonogiri, saat ini juga menjadi perhatian khusus.
"Yang masalah SKD palsu, baiknya orangtua bersangkutan siap-siap nyari sekolahan lainnya. Bagi anak-anak yang awalnya daftar ke SMA 4 Semarang, lalu terlempar jauh ke Wonogiri, saya kira itu ada sesuatu human error. Sekarang kasusnya sudah kita selesaikan," ungkap Ganjar.
Baca Juga: Zonasi PPDB Ricuh, Kadisdik Jateng Didesak Mundur