Puluhan Pilot Keluhkan Gangguan Balon Udara saat Libur Lebaran
Balon yang diterbangkan berdiaeter sampai 3 meter
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Airnav Cabang Semarang menerima keluhan dari para pilot yang sedang menerbangkan pesawatnya di atas langit Wonosobo dan Tegal. Keluhan itu muncul tatkala para pilot mendapati adanya gangguan balon udara yang terbang di ketinggian 37 ribu kaki dengan rata-rata berdiameter 3 meter.
Baca Juga: Menhub: Terbangkan Balon Udara Sembarangan Bisa Dituntut Pidana
Manajer Operasional Airnav Cabang Semarang, Kelik Widjanarko, mengatakan terdapat 26 pilot yang telah mengirimkan nota reportnya kepada pihaknya untuk memberitahukan soal gangguan penerbangan akibat balon udara.
Para pilot yang mengeluhkan rata-rata berasal dari maskapai Sriwijaya Air, Citilink, Garuda Indonesia, dan Batik Air. Mereka melihat balon udara diterbangkan secara liar dan bebas.
"Salah satu balon udara itu bahkan jatuh di landasan pacu Bandara Ahmad Yani Semarang," kata Kelik kepada IDN Times, Sabtu (8/6).
Lebih lanjut lagi, Kelik mengungkapkan kemunculan balon udara terjadi tepat saat hari H hingga H+2 Lebaran. Ketinggian balon terlihat 37 ribu kaki. Temuan yang ada saat ini terbilang sangat masif apabila dibanding tahun lalu.
1. Banyak balon diterbangkan secara masif pada hari H Lebaran
Baca Juga: Bahan Bakar Pesawat Naik Tujuh Persen Saat Arus Mudik
Kelik menambhakn, di antara puluhan ilot ada yang melaporkan adanya balon udara yang diterbangkan berdiameter hingga 3 meter. Pihaknya menuturkan dengan ukuran balon sebesar itu, maka hal itu berpotensi menutupi kaca kokpit dan bahkan bisa masuk ke dalam mesin turbin pesawat.
"Paling berbahaya jika ada balon yang tersedot masuk ke dalam mesin. Karena hal itu bisa membuat mesin meledak," akunya.
Baca Juga: Airnav Prediksi Arus Mudik via Udara Tahun Ini Lebih Sepi