TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rawan Longsor, Ratusan Warga Donorojo Diminta Hentikan Penebangan Pohon di Celering

Lereng Gunung Celering rawan longsor

Salah satu pemandangan Gunung Celering Donorojo, Jepara. Dok Humas KPH Pati Barat

Jepara, IDN Times - Ratusan warga desa Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara perlu meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan pada Januari 2023. Pasalnya, tempat tinggal mereka yang mayoritas berada di lereng pegunungan yang terjal memiliki kerawanan bencana tanah longsor yang tinggi.

 

Baca Juga: Kurangi Hujan di Semarang, BMKG Dibantu Satu Pesawat Cassa Milik BNPB

1. Ratusan warga tinggal di tiga desa wilayah Celering

Sejumlah warga Jepara mengantisipasi kerawanan di CA Celering. (Dok KPHK Pati Barat)

Kepala KPHK Pati Barat, Budi Santoso yang bernaung di bawah BKSDA Jateng, mengatakan wilayah Donorojo selama ini berada di lereng Gunung Celering yang notabene termasuk cagar alam yang dikelola pihaknya.

Saat ini terdapat 150 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Desa Celering, seratusan KK tinggal di Desa Jugo dan warga Desa Jago.

"Yang perlu diwaspadai ada di blok Jugo yg masuk Desa Jugo, blok Soka yg masuk Desa Celering dan blok Gunung Jago yang masuk Desa Ujung Watu. Semuanya di Kecamatan Donorojo," ungkap Ambong, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (9/1/2023).

2. Celering rawan longsor karena leengnya curam

Mobil patroli BKSDA Jateng standby 24 jam untuk cegah kebakaran di Gunung Celering Jepara. (Dok KPHK Pati Barat)

Menurutnya potensi bencana longsor di tiga desa tersebut tergolong tinggi lantaran rumah-rumah warga letaknya ada di lereng pegunungan yang curam.

Di samping itu, katanya bahaya longsor juga dipengaruhi dari faktor struktur tanahnya.

"Celering memang rawan longsor, Mas. Karena struktur tanahnya seperti itu. Namun saat ini lebih terkendali karena tutupan lahannya sudah kembali bagus," jelasnya.

3. Lapisan tanah Gunung Celering sudah menipis

Para petugas KPHK Pati Barat membuat sekat untuk mengantisipasi kebakaran di Gunung Celering Jepara. (Dok KPHK Pati Barat)

Pihaknya pun mewanti-wanti kepada masyarakat desa lereng Gunung Celering supaya mengantisipasi potensi bencana alam yang muncul saat musim penghujan. Diakuinya pulan bahwa lapisan tanah yang cenderung menipis di Gunung Celering bisa berpotensi menimbulkan longsoran ke bawah lereng.

"Sering kami sampaikan ke masyarakat di sekitar tempat tersebut, hati-hati, jangan melakukan penebangan pohon di daerah dengan kemiringan ekstrem. Sebab, lapisan tanah yang tipis pada saat penghujan rawan terhadap run off permukaan," cetusnya.

4. Hujan sedang dan lebat muncul tiga hari

Kepala Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno memperlihatkan monitor yang memantau perubahan cuaca yang terjadi setiap jam. (IDN Times/BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang)

Terpisah, Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyatakan telah mengeluarkan peringatan dini untuk potensi hujan intensitas sedang sampai lebat mulai 9-11 Januari 2023.

Menurut Kepala Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno, peningkatan curah hujan dipengaruhi suhu muka air laut yag relatif menghangat dengan nilai anomali berkisar antara +0.5 sampai +2.5 derajat celcius di perairan Laut Jawa.

Ia mengaku dengan naiknya penambahan potensi penguapan masa air dan kelembaban udara yang cukup tinggi serta labilitas lokal yang menguat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di Jawa Tengah.

"Bagi warga sebaiknya tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan. Karena bisa berpotensi menimbulkan bencana banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Sutikno.

Baca Juga: Lagi Susuri Gunung Celering, Petugas Temukan Kura-kura Bergerigi yang Nyaris Punah 

Berita Terkini Lainnya