TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Corona, 1.200 Buruh Tangerang Mudik ke Jepara, Difasilitasi Bos Pabrik

Biar ga kena virus corona mereka diturunkan di 4 titik

Ilustrasi pemeriksaan sopir bus (IDN Times/Haikal Adithya)

Jepara, IDN Times - Wabah virus corona (COVID-19) yang semakin meluas telah memaksa para buruh pabrik mudik lebih awal pada bulan Maret 2020 ini. Tak terkecuali bagi buruh pabrik yang bekerja di kawasan industri Kota Tangerang, Banten. Mereka yang sebagian besar dari Tangerang, memutuskan pulang kampung ke Jepara, Jawa Tengah dengan menumpang bus PO Bejeu.

Baca Juga: Dibawa Mudik Naik Kereta, Balita di Cilacap Positif Virus Corona

1. Buruh Tangerang diangkut 6 bus Bejeu

Ilustrasi pekerja atau buruh pabrik. IDN Times/Zainul Arifin

Salah satu petugas agen tiket PO Bejeu, Ernawati mengaku sedikitnya ada enam armada bus Bejeu yang disewa oleh pemilik pabrik, untuk memulangkan semua buruh ke Jepara. Ia menyebut lonjakan penumpang sangat terasa sejak dua minggu terakhir.

"Dua minggu terakhir kapasitas bus 36 kursi dari Tangerang ke Jepara, full semua. Penumpangnya penuh dari kalangan buruh, karena mayoritas pabrik di sana kan diliburkan karena ada virus corona," kata Ernawati kepada IDN Times di Terminal Bangsri Jepara, Jumat (27/3).

2. Ada 1.200 buruh yang diturunkan di 4 titik

IDN Times/Imam Rosidin

Ernawati menambahkan jumlah buruh yang dipulangkan menggunakan armadanya sudah mencapai 1.200 orang. Setiap hari armada bus PO Bejeu bolak balik Jepara-Tangerang, untuk menjemput para buruh.

Ia menyebut para buruh diturunkan di beberapa titik. Mulai dari Welahan, Terminal Jepara, Mayong, dan Kecamatan Kalinyamat.

"Soalnya kalau di-drop satu tempat, penularan virus corona jadi beresiko tinggi. Kan kita berusaha menghindari kerumunan sesuai arahan pemerintah pusat," akunya.

3. Agen bus keluhkan sepi orderan

Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono memberi himbauan kepada para penumpang bus yang berhenti di terminal Caruban. Dok.IDN Times

Ia menjelaskan seharusnya momentum bulan ini bisa meraup untung berlipat. Sebab, saat ini berbarengan dengan libur panjang anak sekolah.

Bila dibanding tahun sebelumnya, ungkapnya, orderan yang didapat pada Maret 2020, menurun 70 persen. Armada bus yang dioperasikan juga hanya enam dari kondisi semula 16 bus.

"Yang seharusnya sekarang dapat banyak orderan tamasya anak sekolah, karena ada virus corona jadinya malah sepi sekali. Jumlah orderan turun 60-70 persen," keluh Ernawati.

Baca Juga: Warga Rembang Positif Virus Corona usai Mudik dari Bali

Berita Terkini Lainnya