RS Rujukan COVID-19 Jateng Penuh, Ombudsman Koordinasi dengan PERSI
Ada pasien COVID-19 rebutan ruang rawat inap
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Tim Ombudsman Perwakilan Jawa Tengah rencananya akan memanggil pengurus Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) untuk membahas persoalan kapasitas rumah sakit rujukan COVID-19 yang saat ini sudah penuh. Kepala Ombudsman Perwakilan Jawa Tengah, Siti Farida mengungkapkan proses pelayanan bagi pasien COVID-19 harus diselidiki secara seksama untuk mengatasi keluhan yang sering dilontarkan oleh masyarakat.
"Infonya keterisian rumah sakit sekarang full semua. Kita bahkan menemukan adanya keterbatasan jumlah bangsal dan kamar untuk perawatan pasien yang terinfeksi virus Corona. Masalah ini harus diatasi secepatnya, kita akan meminta keterangan dari PERSI," kata Farida kepada IDN Times, belum lama ini.
Baca Juga: Ombudsman: Rapid Antigen Jangan Buat Mengeruk Keuntungan di Akhir Tahun
1. Ombudsman minta tata kelola RS rujukan COVID-19 diperbaiki
Dari hasil investigasi sementara, membludaknya pasien COVID-19 di rumah sakit karena meningkatnya pasien yang didiagnosa sebagai OTG dari rapid dan swab. Ia bilang saat ini harus ada perbaikan tata kelola di semua rumah sakit rujukan COVID-19 agar keterisian ruang isolasi dapat dikendalikan.
"Kita cermati harus ada perbaikan tata kelolanya. Rumah sakit dan pemda mestinya bisa menghitung dengan teliti siapa saja yang bisa isolasi mandiri, lalu prioritasnya kamar untuk pasien dengan gejala apa saja. Tentu yang paling penting harus ada penambahan ruang ICU, ruang isolasi dan memfungsikan bangunan lain yang berdekatan dengan rumah sakit," bebernya.
Baca Juga: Ombudsman: Jalur Evakuasi di Klaten Rusak, Pantau Alokasi Anggarannya!