TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tingkatkan Konektivitas Jalur Darat, Kemenhub Perbaiki 38 Terminal

Lima kota jadi percontohan

Ilustrasi Terminal Giwangan, Yogyakarta. (IDN Times/Nindias Khalika)

Semarang, IDN Times - Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi menyatakan terdapat 38 terminal di seluruh Indonesia yang akan diperbaiki pada 2020 nanti.

Baca Juga: Tahun 2020 Tujuh Terminal di Indonesia Terapkan Buy the Service

IDN Times/Fariz Fardianto

Menurutnya perbaikan terminal menjadi salah satu upaya yang harus dimaksimalkan mengingat selama ini sarana transportasi darat jauh tertinggal ketimbang fasilitas yang ada di bandar udara (bandara) dan stasiun.

"Secara khusus, kita sudah diinstruksikan oleh Pak Menhub untuk mengejar ketertinggalan sarana transportasi darat dengan fasilitas lainnya seperti bandara dan stasiun. Kondisi saat ini, kita benar-benar kalah jauh," ungkap Budi, usai menghadiri seminar perhubungan darat di Hotel Semesta, Jalan Wahid Hasyim, Kranggan Semarang, Selasa (9/7).

Baca Juga: Tahun 2020 Tujuh Terminal di Indonesia Terapkan Buy the Service

1. Perbaikan terminal untuk kejar ketertinggalan dari bandara dan stasiun

2. Perbaikan terminal paling banyak di Jateng, Jabar dan Jatim

IDN Times/Marisa Safitri

Budi menyatakan, opsi yang dipilih saat ini adalah dengan memperkuat konektivitas moda transportasi massal antar kota dengan didukung aksesbilitas yang baik.

Pihaknya menekankan agar usia kendaraan umum harus dibatasi. Selain itu harus ada pembuatan jalur feeder untuk menghubungkan kota-kota lainnya.

"Nah, kita akan memulai semuanya pada 2020 mendatang. Kita akan perbaiki 38 terminal di Indonesia. Tapi, saya pastikan yang paling banyak ada di Jawa Tengah Jawa Barat, Jawa Timur dan beberapa lagi di luar Jawa," terangnya.

3. Sistem pembayaran di terminal akan disesuaikan dengan keinginan para millennial

Instagram.com/ijoeel

Pembenahan terminal, ujarnya, ditargetkan harus sama kualitasnya dengan kondisi fisik bandara dan stasiun. Pihaknya juga bakal mengubah sistem pembayarannya untuk menyesuaikan perkembangan di era digital.

"Kita tahu sendiri kan generasi millennial berharap ada efisiensi pada layanan terminal. Pembayaran via online harus diterapkan. Jadinya jalan satu-satunya ya meningkatkan kualitas fisik angkutan massal perkotaan," sergahnya.

Ia mencontohkan peningkatan fisik angkutan kota sudah diterapkan di Semarang. Di Kota Lunpia terdapat Bus Rapid Transit (BRT) yang beroperasi melayani masyarakat antar kelurahan dan kecamatan.

Baca Juga: Punya Banyak Manfaat, LRT Sumsel Memudahkan Aktivitas Masyarakat

Berita Terkini Lainnya