TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! Sabu Cair Warna Hitam Beredar di Jateng, Kurir dari Zambia

Sabu cair warna hitam merupakan narkoba jenis baru

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menunjukkan barang bukti narkoba saat gelar perkara. (IDN Times/bt)

Semarang, IDN Times - Peredaran narkoba di Jawa Tengah makin mengkhawatirkan. Pasalnya, aparat gabungan Bea Cukai Tanjung Emas Semarang menemukan 509 gram sabu cair berwarna hitam yang diselundupkan seorang warga negara Zambia bernama Canisius Yudhanto. 

Baca Juga: 5 Kasus Penyalahgunaan BBM Bersubsidi Terungkap di Jateng 

1. Sabu cair ditemukan Bea Cukai sebanyak 509 gram

ilustrasi narkoba (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala Bea Cukai Tanjung Emas Semarang, Anton Martin mengaku, petugasnya berhasil meringkus Canisius dari hasil penyelidikan mendalam.

Sabu yang diamankan dari tangan Canisius seberat 509 gram. 

"Bentuknya hitam cair, gak kaya kristal yang biasanya putih mengkilap. Tapi secara umun teksturnya sabunya hitam dan cair," ujar Anton ketika ikut gelar perkara di Markas Polda Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang, Senin (29/8/2022).

2. Penyelundupan sabu cair terbongkar dari pemeriksaan sinar x

Kepala Bea Cukai Tanjung Emas Semarang Anton Martin saat cek kondisi peti kemas yang terendam banjir di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (Dok Humas Bea Cukai Tanjung Emas Semarang)

Menurutnya ketika diselundupkan ke Semarang, ulah Canisius terbongkar dari pemeriksaan sinar x. 

Dari pengakuan Canisius, Anton mendapat keterangan bahwa sabu cair berwarna hitam itu punya kadar kualitas lebih bagus dengan harga yang mahal. 

"Terus katanya grade-nya lebih bagus dan lebih mahal," sergahnya. 

3. Kurir sabu cair dari Zambia

Barang bukti tujuh paket sabu-sabu milik tersangka HE (IDN Times/Ervan)

Hasil interogasi diketahui jika Canisius nekat menyelundupkan sabu cair tersebut melalui jalur udara. Aparat Bea Cukai menemukan pelaku memanfaatkan jalur udara untuk mendeteksi wilayah yang berpotensi untuk diselundupkan sabu cair tersebut. 

Bagi Anton, modus yang dilakukan Canisius tergolong aneh karena mendeteksi melalui jalur udara baru dilakukan kali ini. Anton menyebut kalau Canisius mendeteksi melalui jalur udara dengan cara berputar-putar ke sejumlah tempat. 

Ketika petugas Bea Cukai berusaha melacaknya justru kerap menemukan paket kiriman yang sudah kosong. 

"Ini agak aneh. Memutar dulu melalui udara. Asal negaranya pelaku dari Zambia. Sepertinya ada tes jalur. Mereka deteksi apakah kena apa enggak. Anjing K9 sampai tidak menciumnya. Tapi kami punya metode lain dan selalu perbarui alatnya," jelasnya. 

Baca Juga: Soal Amplop Kiai, Santri Jateng Polisikan Ketum PPP Suharso Monoarfa

Berita Terkini Lainnya