TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cuma di Solo, Jalur KA Jadi Satu dengan Jalan Raya Mobil Motor, Unik!

Salah satu rel KA terunik di Indonesia

Jalur rel KA di Jalan Slamet Riyadi, Solo (Dok. PT KAI Daops VI)

Surakarta, IDN Times - Kota Solo menjadi satu-satu kota di Indonesia yang jalan protokolnya dilewati jalur rel kereta api (KA). Bahkan, jalur tersebut sampai saat ini masih digunakan. So, jangan heran kalau berkunjung ke Kota Solo ada kereta yang tiba-tiba melintas di tengah kota.

Baca Juga: Gak Ikut Tes Antigen, 2.082 Orang Ditolak Naik Kereta Api dari Semarang

1. Rel KA dibangun Belanda

Jalur rel KA di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Dok/PT KAI Daops VI

Jalur kereta tersebut membentang sejauh 4,8 kilometer (km), menghubungkan Stasiun Purwosari dengan Stasiun Solo Kota.

Rel KA itu berada di sisi kanan Jalan Slamet Riyadi, lengkap dengan simbol-simbol kereta api di setiap persimpangan jalan. Sampai saat ini, jalur tersebut masih beroperasi.

Jalur kereta tersebut dibangun Belanda pada tahun 1922, Pembangunan rel beriringan dengan berdirinya perusahaan swasta Solosche Tramweg Maatschappij (STM) pada tahun 1892.

Saat ini, setiap harinya jalur tersebut dilintasi 4 perjalanan KA Bhatara Kresna relasi Stasiun Purwosari--Stasiun Wonogiri. Bahkan saat hari tertentu, beroperasi juga KA Jaladara, yang merupakan kereta wisata dengan lokomotif hitam dengan rangkaian lama, yang dijalankan sesuai permintaan Pemerintah Kota Solo.

Pada tahun 2009 hingga 2010, jalur kereta tersebut dilakukan peremajaan dengan mengubah jenis menjadi R42. Selain itu, bantalan rel juga diubah dari kayu menjadi beton.

2. Menjadi salah satu jalur KA unik di Indonesia

Jalur rel KA di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Dok/PT KAI Daops VI

Manajer Humas KAI Daop 6, Supriyanto memgatakan, jalur KA di Kota Solo merupakan salah satu jalur yang unik di Indonesia. Pasalnya, berjalan berdampingan dengan lajur jalan raya.

"Jalur sepanjang sekitar 4.8 kilometer tersebut berawal dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Solo Kota, sejajar dengan jalan raya di pusat Kota Solo, yaitu di Jalan Slamet Riyadi," katanya Kamis (10/2/2022).

Tak hanya itu, di sepanjang persimpangan jalan bahkan tidak ada palang pintu rel KA. Padahal jalur tersebut melewati puluhan persimpangan sebidang.

Supriyanto mengatakan, kereta yang melewati jalur tengah kota hanya berjalan dengan kecepatan 20 kilometer per jam. Perjalanan kereta diperlambat untuk menghindari adanya singgungan dengan kendaraan lain. Selain itu selama berjalan, sirine kereta tak pernah berhenti dibunyikan berkali-kali untuk mengingatkan para pengendara lain.

Baca Juga: Begini Cara Anak-anak Bisa Naik Kereta Kuno di Museum Ambarawa, Asyik!

Berita Terkini Lainnya