TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kena Hoax, 50 Persen Eks Napiter Solo Raya Gak Mau Vaksinasi COVID-19

Masih menganggap vaksin program negara kafir

Vaksinasi eks-napiter di Solo. IDN Times/Larasati Rey

Surakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar vaksinasi bagi eks narapidana kasus teroris (napiter) Kota Solo dan sekitarnya. Sebanyak 26 eks napiter beserta keluarga divaksinasi di RSUD Bung Karno, Solo, pada Sabtu (28/8/2021).

Kendati demikian, tidak semua eks napiter bersedia untuk vaksinasi karena tidak sedikit dari mereka yang masih berkeyakinan jika vaksinasi COVID-19 adalah program dari negara kafir.

Baca Juga: Gibran Fasilitasi Seniman Solo yang Ikut Lomba Mural Gejayan Memanggil

1. Sebagian besar enggan divaksinasi virus corona

Vaksinasi eks-napiter di Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Ketua Yayasan Gema Salam, Joko Tri Hermanto (Jack Harun) mengatakan dari 40an eks napiter, hampir 50 persennya menolak untuk divaksinasi virus corona. Sebagian dari mereka masih terdoktrinasi negatif terhadap pemerintahan.

"Dengan pemerintahan ini, semua kebijakan pemerintah ditolak, mereka menganggap aparat tohud dan sebagainya akhirnya semua program yang dicanangkan atau yang diprogram oleh pemerintahan mereka tolak dengan alasan ini program negara kafir ini adalah program yahudi dan ini adalah program untuk membunuh dan sebagainya itu," jelasnya.

Kendati demikian, pihaknya terus berupaya melakukan pendekatan terhadap para eks napiter tersebut, untuk kembali seutuhnya kepada NKRI. Termasuk salah satunya mengikuti vaksinasi program dari pemerintah.

"Ya mudah-mudahan dengan vaksinasi ini bisa memacu atau mengajak temen-temen yang lain yang belum. Karena ada temen-teman yang ikut sehingga mereka juga ikut," jelasnya.

2. BNPT akui ada pihak penyebar hoax

Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar. IDN Times/Larasati Rey

Kepala BNPT, Irjen Pol Boy Rafli Amar menyebut vaksinasi tersebut sebagai upaya mengajak seluruh mitra BNPT untuk vaksinasi bertahap, mulai dari binaan eks napiter sampai penyintas sekaligus meluruskan informasi yang tidak benar mengenai vaksinasi.

"Ini bisa membantu juga meluruskan segala miskomunikasi yang mengenai masalah vaksin karena ada pihak-pihak yang mencoba memberikan informasi yang tidak benar (hoax) mengenai vaksinasi. Kita dorong terus bersama kekuarga ikut vaksinasi. Masyarakat mitra binaan kita bukan saja domisili di Kota Solo tapi juga di sekitar Solo" ungkapnya.

Baca Juga: SMK Batik 2 Solo Minta Maaf, Batalkan PTM Usai Gibran Parkirkan Mobil

Berita Terkini Lainnya