TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PDIP Ajukan Kaesang Rheo di Pilkada Solo 2024, Trah Jokowi dan FX Rudi

"Pak saya tak meneruskan perjuangan bapak."

Rheo Fernandes dan FX Hadi Rudyatmo. (Dok/Istimewa)

Surakarta, IDN Times - Fraksi PDIP DPRD Kota Surakarta, melalui Wakil Ketua DPC PDIP Solo mengusulkan pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Kedua nama tersebut adalah Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Andres Rheo Yuliana Fernandez. Rheo diketahui merupakan anak kedua Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

1. Cocok lanjutkan perjuangan Jokowi dan Rudy

Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep. (IDN Times/Larasati Rey)

Wakil Ketua DPC PDIP, Suharsono mengatakan, jika Rheo dinilai tepat mendampingi Kaesang lantaran memiliki latar belakang cukup mumpuni sebagai kader PDIP. Keduanya juga mengalir darah politik dari orangtua yang juga pernah berpasangan menang dua kali di Pilkada Solo.

"Mas Rheo punya latar belakang pekerjaan di bidang ekonomi dan keuangan. Darah politik juga,mengalir dari bapaknya (FX Rudy)," ujarnya Selasa (31/1/2023).

Pihaknya optimis, jika keduanya dipangsangkan akan bisa memenangkan Pilkada Solo 2024 mendatang.

"Kedua merupakan pemimpin muda yang milenial dan visioner. Kalau ini terjadi akan mengulang demokrasi dalam Pilkada Solo tahun 2005. Saat itu yang memimpin Kota Solo pak Jokowi dan pak Rudy," pungkasnya.

2. Dapat restu dari Ketua DPC PDIP Solo

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara itu, menanggapi usulan tersebut, Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengamini usulan tersebut. Ia mengaku, apapun yang berkembang di partai sah dan diperbolehkan dan merupakan bagian dari demokrasi.

"Semua wacana itu sah-sah saja dan boleh. Tetapi yang namanya proses politik itu ada sistem dan mekanismenya. Yang namanya pilkada itu saya belum berkonsentrasi ke sana. Saya konsentrasi pemenangan Pileg dan Pilpres. Sehingga saya selalu menunggu perintah dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP PDIP). Kalau wacana ini sudah mulai berhembus, itulah namanya demokrasi," jelasnya.

Berita Terkini Lainnya