TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tokoh Agama di Kudus Dilibatkan soal Edukasi Jenazah Pasien COVID-19

Saat ini belum ada pasien positif virus corona di Kudus

Petugas pemakaman menurunkan peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Senin (30/3/2020). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kudus, IDN Times - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kudus, HM Hartopo meminta kepada seluruh warganya agar tidak menolak pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (COVID-19) yang meninggal dunia. Apalagi, PDP itu belum dinyatakan positif COVID-19. 

Baca Juga: Mudik dari Daerah Pandemi COVID-19, Pendatang di Kudus Diperiksa Ketat

1. Masyarakat diberikan edukasi agar tak menolak PDP COVID-19 yang meninggal dunia

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Masyarakat Kudus, Jawa Tengah terus diimbau untuk tidak menolak warga yang meninggal dunia lantaran menjadi PDP virus corona. Sebab menurut Hartopo, ketika orang yang terpapar virus meninggal dunia, virus itu akan terbawa mati juga.

"Kita perlu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Sebetulnya sudah disampaikan Pak Gubernur juga orang yang mati kena virus itu, virusnya juga akan mati. Sehingga tidak tertular dimanapun," kata dia, Jumat (3/4). 

Pemkab Kudus sendiri berupaya untuk memberikan sosialisasi di desa-desa. Pihaknya juga akan menggandeng tokoh agama hingga tokoh masyarakat. 

"Jangan menolak warga yang meninggal karena PDP ini," ungkap Hartopo.

2. Di Kudus ada delapan PDP COVID-19 meninggal dunia

Ilustrasi. Pemakaman jenazah pasien Covid-19. Dok. IDN Times

Hartopo menambahkan, di Kudus sendiri per Jumat (3/4) sudah ada sekitar 80 PDP. PDP yang meninggal dunia ada sebanyak delapan pasien.

Adapun 54 PDP telah dipulangkan karena telah dinyatakan sehat. Saat ini masih ada 24 PDP yang dirawat di rumah sakit di Kudus.

Baca Juga: Virus Corona, 11 Mahasiswa Thailand Dievakuasi dari Kampus IAIN Kudus

Berita Terkini Lainnya