TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kades di Wonosobo Berikan Gaji Sebulan untuk Satgas Corona Desa

Satgas COVID-19 di desa belum ada dana untuk operasionalnya

Ilustrasi puskesmas. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Wonosobo, IDN Times - Pandemi virus corona (COVID-19) memaksa setiap orang menjaga jarak satu sama lain. Polisi pun terpaksa menggelar patroli untuk memastikan orang-orang tidak berkerumun. Bahkan tak sedikit pula pemerintah daerah yang harus melakukan tindakan represif kepada warganya jika nekat mengadakan kerumunan-kerumunan.

1. Kades yang sumbangkan gaji untuk penanganan virus corona

Dok. Kades Talunombo

Di tengah derasnya imbauan menjaga jarak atau social distancing, muncul ajakan bersatu menghadapi wabah. Gerakan tersebut salah satunya juga dinisiasi oleh Badarudin yang merupakan seorang Kepala Desa Talunombo, Kecamatan Sapuro di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Badarudin mengajak rekan kepala desa se-Wonosobo untuk menyumbangkan gajinya guna membantu penanggulangan penyebaran virus corona (COVID-19).

"Saya sudah menyumbangkan gaji selama sebulan untuk satgas penanganan covid-19, dan saya mengajak semua yang menerima gaji dari pemerintah untuk ikut menyumbangkan gajinya, berapa pun," ujar Badar kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Rabu (25/3).

Baca Juga: Ada 9 Pasien Virus Corona di Banjarnegara, Rumah Sakit Kekurangan APD

2. Peran satgas sangat vital di desa untuk pencegahan COVID-19

Dok. Kades Talunombo

Badarudin tak kalah canggih. Ia membentuk satgas penganan penyebaran COVID-19 di tingkat desa. Satgas terdiri atas perangkat desa, tokoh masyarakat, BPD (Badan Pemberdayaan Desa), dan bidan desa. Tugas satgas adalah melakukan sosialisasi atau menjelaskan kepada warga berbagai hal tentang virus corona.

"Misal bahayanya dan cara pencegahannya," ujar pria berusia 32 tahun itu.

Tak hanya itu, satgas tersebut juga bertugas memeriksa warga desa yang pulang dari perantauan atau buruh migran yang kembali dari luar negeri. Petugas bidan desa memeriksa suhu tubuh serta mendeteksi gejala COVID-19 setiap perantau. Sejauh ini, sudah ada 29 perantau yang pulang dari Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang dan satu TKI dari Hong Kong.

"Alhamdulillah sejauh ini hasilnya sehat semua," ungkap Badar yang sudah menjabat sebagai kades sejak Desember 2018.

3. Gaji satu bulan untuk operasional satgas virus corona

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Sayangnya, satgas tersebut belum memiliki anggaran. Sebab, dana desa sebagai sumber operasional kegiatan desa baru turun April 2020 mendatang.

"Ada dana bencana Rp15 juta dari dana desa, tapi belum cair," ujar dia.

Tapi beruntung Desa Talunombo mempunyai kades Badarudin. Agar satgas tetap bisa bekerja, ia memberikan gaji satu bulannya untuk operasional mereka, yaitu gajinya bulan Maret 2020 sebesar Rp4 juta.

Badarudin pun mengajak beberapa kepala desa di Wonosobo untuk melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Ada 1.114 Warga Semarang dan Temanggung Jadi ODP Virus Corona

Berita Terkini Lainnya