Marak Kasus Tawuran Semarang, Pendidikan Karakter Perlu Diintensifkan

Wali Kota minta polisi lanjutkan penyelidikan

Intinya Sih...

  • Wali Kota Semarang mendesak polisi untuk terus menyelidiki dan mengadili kasus pembacokan mahasiswa Udinus oleh kelompok gangster
  • Dinas Pendidikan didorong untuk mengintensifkan pendidikan karakter di sekolah sebagai upaya pencegahan tawuran dan kenakalan remaja
  • Pihak kepolisian akan menjalin sinergitas dengan Dinas Pendidikan serta memberikan penyuluhan hukum kepada anak-anak agar tidak mudah melakukan tindakan melanggar hukum

Semarang, IDN Times - Wali Kota Semarang, Hevearita mendesak penyelidikan dan proses hukum terhadap kasus pembacokan mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) oleh kelompok gangster harus terus dijalankan pihak penegak hukum. Selain itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang juga didesak untuk mengintensifkan pendidikan karakter di sekolah di tengah maraknya kasus tawuran dan kenakalan remaja.

1. Berikan penguatan karakter kepada anak didik

Marak Kasus Tawuran Semarang, Pendidikan Karakter Perlu Diintensifkanilustrasi guru dan siswa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Perempuan yang akrab disapa Ita ini menyayangkan peristiwa nahas tersebut terjadi akibat ulah remaja yang biasa disebut 'kreak-kreak' atau gangster itu.

“Kami meminta penegak hukum bisa segera menyelesaikan proses penyelidikan serta proses hukum terhadap pelaku. Kemudian, dari kejadian ini pendidikan karakter sangat penting bagi pelajar di Kota Semarang,” ungkapnya, Kamis (19/9/2024).

Melalui Disdik Kota Semarang, Pemkot Semarang ingin memberikan penguatan karakter kepada anak didik.

"Pendidikan karakter itu penting. Kami akan berupaya memberikan penguatan karakter dengan mengumpulkan kepala sekolah swasta, kalau di negeri kan sudah ada. Karena pendidikan itu selain secara akademis namun juga perlu pendidikan karakter," imbuhnya.

Baca Juga: 6 Pelaku Penganiayaan Mahasiswa Udinus Ditangkap, Ngaku Salah Sasaran 

2. Anak-anak perlu pengetahuan tentang hukum

Marak Kasus Tawuran Semarang, Pendidikan Karakter Perlu Diintensifkanilustrasi pelajar di kelas (pexels.com/Max Fischer)

Selain pendidikan karakter, kata Ita, anak-anak juga perlu pengetahuan hukum agar mereka tidak mudah melakukan tindakan melanggar hukum bahkan sampai pidana.

"Kita juga akan menjalin sinergitas dengan kepolisian. Nanti akan ada rapat dengan Forkopimda membahas tentang persoalan ini," jelasnya.

Selain bersinergi dengan kepolisian memberikan penyuluhan hukum, pihaknya mendorong penegakan hukum agar ada efek jera bagi pelaku tindak pidana. Termasuk bagi gerombolan gangster yang berisi anak-anak remaja yang menimbulkan keresahan warga beberapa waktu terakhir.

Terpisah, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan, terkait kasus kekerasan dan kenakalan remaja yang menjurus tindakan kriminal oleh geng motor ini, pihaknya bersama pemkot dengan stakeholder terkait saat ini sudah melaksanakan kegiatan yang diarahkan melakukan pembinaan.

3. Gelar FGD untuk pencegahan dan pembinaan aksi kriminal remaja

Marak Kasus Tawuran Semarang, Pendidikan Karakter Perlu DiintensifkanPolisi melakukan olah TKP kejadian pembacokan gangster yang menewaskan mahasiswa Udinus Semarang. (dok. Resmob Polrestabes Semarang)

“Kami akan menggelar FGD dengan mengundang ketua RT, RW, Babinsa dan jajaran terkait lainnya seperti Disdik, MKKS, BKSS untuk mendiskusikan pola pencegahan dan pembinaan agar fenomena ini tidak berkembang. Kami juga akan menggiatkan operasi miras di lapangan,” katanya.

Sementara, Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi upaya kepolisian menindak aksi kriminalitas yang dilakukan oleh para pelajar di Kota Semarang.

“Kami pun akan mendukung FGD yang akan dilaksanakan Polrestabes Semarang. Selain itu, juga mengintensifkan satgas penanganan kekerasan yang sudah kami bentuk di masing-masing satuan pendidikan,” tandasnya.

Baca Juga: Riwayat Tirza, Anggota BEM KM Udinus yang Meninggal Dikeroyok Gengster

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya