Semarang Masuki Musim Pancaroba, Waspadai Hujan Es dan Puting Beliung 

Awan kumulonimbus sebabkan hujan lebat tiba-tiba

Semarang, IDN Times - Kota Semarang mengalami peralihan musim hujan ke musim kemarau atau musim pancaroba. Sejumlah fenomena alam diprediksi akan terjadi selama musim pancaroba.

1. Hujan lebih pendek tapi berpotensi hujan es

Semarang Masuki Musim Pancaroba, Waspadai Hujan Es dan Puting Beliung Ilustrasi hujan es (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Prib)

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno mengatakan, saat ini sejumlah wilayah termasuk Kota Semarang sudah memasuki musim pancaroba. Salah satu ciri musim pancaroba adalah terjadinya hujan pada siang dan sore.

‘’Namun, hujan yang terjadi saat musim pancaroba berbeda. Durasi hujan lebih pendek dari musim hujan. Kemudian, yang perlu diwaspadai saat musim pancaroba adalah hujan lebat secara tiba-tiba. Hujan dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang atau puting beliung, serta potensi hujan es,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga: Cuaca Hari Ini 27 Maret 2022: Tegal Hujan Sedang Siang Hari, Sore Hujan Ringan

2. Cuaca ekstrem bisa terjadi sewaktu-waktu

Semarang Masuki Musim Pancaroba, Waspadai Hujan Es dan Puting Beliung Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Fenomena alam itu terjadi karena saat musim pancaroba pagi hingga siang hari terjadi pemanasan sangat tinggi dengan udara masih lembab. Hal tersebut membuat terjadinya pembentukan awan konvektif atau kumulonimbus menjadi sangat besar.

“Awan kumulonimbus ini yang dapat menyebabkan hujan lebat secara tiba-tiba, angin kencang atau puting beliung, serta terjadi hujan es,” tuturnya.

Dari kondisi ini masyarakat diimbau tetap waspada pada bulan Maret dan April 2022. Sebab, sewaktu-waktu cuaca ekstrem bisa terjadi.

‘’Angin kencang atau puting beliung serta hujan es bisa berpotensi pada bencana banjir dan tanah longsor,’’ imbuh Sutikno.

3. Musim kemarau bisa mundur hingga Juli 2022

Semarang Masuki Musim Pancaroba, Waspadai Hujan Es dan Puting Beliung Ilustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim kemarau tahun ini di wilayah Jawa Tengah mundur dari kondisi normal. Awal musim kemarau tahun ini paling awal akan terjadi pada bulan April Dasarian 1 atau awal April 2022.

Sementara itu, untuk awal musim kemarau tahun 2022 paling akhir terjadi pada bulan Juli Dasarian I atau awal Juli tahun 2022 mendatang.

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Terkendala Curah Hujan Tinggi 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya