2. Catatan Letusan Gunung Ungaran

cakrawalatour.com

Meski memiliki sumber air panas yang merupakan ciri aktivitas vulkanik, namun sejarah tidak mencatat adanya letusan Gunung Ungaran. Letusan hanya terjadi beberapa kali di tengah-tengah gunung dekat puncak Gunung Ungaran, dan kini membentuknya menjadi gunung berapi.

3. Aktivitas awal Vulkanik pada Gunung Ungaran

Sumber Gambar: indovolcano.com

Sumber air panas di candi Gedong yang terletak di sisi selatan dan sisi utara memiliki suhu 48 derajat Celcius dan 53 derajat Celcius , dan sisi timur Gunung Ungaran memiliki uap panas dengan suhu 42 derajat celcius.

Di Gedong Songo terdapat uap panas paling tinggi dengan suhu 86 derajat celcius. Uap panas ini merupakan tanda adanya aktivitas awal vulkanik pada Gunung Ungaran,yaitu sejak adanya lahar adhesive yang mengalir di sebelah utara kawah.

4. Goa Jepang Gunung Ungaran yang mengeluarkan bau amis

Blogspot

Goa Jepang merupakan salah satu daya tarik dari Gunung Ungaran karena terdapat cerita mistis yang beredar tentang goa tersebut. Konon, katanya para pendaki sering mencium aroma amis dari dalam Goa Jepang ini.

Ternyata bau amis dari Goa Jepang bukanlah soal mitis belaka karena ternyata ada fakta mengerikan dibalik bau amis tersebut. Goa Jepang yang letaknya 200 meter sebelum puncak Gunung Ungaran atau terletak di kawasan perkampungan para pemetik teh.

Goa ini memiliki lubang sebagai pintu utama berukuran 2x2 m saja. Di langit gua tidak ada satu cahaya matahari pun yang masuk. Goa Jepang gelap gulita sekalipun di siang hari. Sebenarnya goa ini lebih layak disebut terowongan karena dibuat di tengah bukit dengan galian memanjang. Goa ini memiliki 27 kamar .

5. Peninggalan Jepang tempat menyimpan amunisi dan logistik

kotasemarang.go.id

Goa Jepang ini merupakan peninggalan perang dunia II 1942-1945 ketika Jepang menjajah Indonesia, dan memaksa warga pribumi bekerja romusha. Salah satu hasil dari romusha pribumi pada masa itu adalah Goa Jepang.

Goa Jepang diperuntukan untuk menyimpan amunisi, logistik, obat-obatan, dan tempat persembunyian tentara Jepang dari sekutu. Dari 27 kamar yang ada di Goa Jepang ternyata masih banyak yang belum selesai pekerjaannya. Dari beberapa kamar tersebut yang ternyata buntu merebak aroma amis darah.

6. Bau amis darah berasal dari darah warga pribumi yang disiksa tentara Jepang

potret romusa di masa pendudukan Jepang (idsejarah.net)

Fakta tentang kekejaman tentara Jepang kepada pribumi saat romusha bukan hal asing lagi, berlaku juga untuk romusha pada pembuatan Goa Jepang ini. Bau amis tersebut berasal dari darah-darah warga pribumi yang disiksa oleh tentara Jepang.

Goa Jepang terbuat dari tanah dan batu badas, tanpa sinar matahari yang masuk membuat gua menjadi lembab sehingga aroma amis darah bertahan lama di setiap sudut goa hingga kini.

7. Merupakan habitat hidup elang jawa dan flora dan fauna

Proses pelepasliaran Elang Jawa dan Elang Ular Bido di kawasan konservasi TNBTS. Dok/Humas TNBTS

Gunung Ungaran merupakan tempat hidup dari Fauna dan flora asli yang hidup di Gunung Ungaran. Fauna dan Flora asli adalah tumbuhan dan binatang yang hidup di Gunung Ungaran tanpa campur tangan manusia.

Fauna dan Flora Gunung Ungaran dapat dilihat dari habitat yang hidup di ekosistem cagar alam gebugan yang terdapat di lingkungan Gunung Ungaran.
Fauna Asli Gunung Ungaran

1. Berikut dibawah ini adalah fakta daftar nama Fauna asli Gunung Ungaran:
2. Burung elang jawa
3. Burung trulek jawa (tidak pernah ditemukan lagi)
4. Kijang
5. Babi hutan
6. Trenggiling
7. Luwak
8. Alap-alap capung
9. Raja udang meninting
10. Burung cucak kutilang
11. Ayam hutan merah
12. Ayam hutan hijau
13. Bondol jawa
14. Flora Asli Gunung Ungaran

Berikut dibawah ini adalah fakta daftar nama Fauna asli Gunung Ungaran:

1. Jamuju
2. Sarangan
3. Waru gunung
4. Kantil
5. Bunga kantil
6. Rengas
7. Cemplonan

Demikianlah beberapa fakta dari Gunung Ungaran yang wajib anda ketahui. Hal yang paling penting mengenai pengetahuan tentang fakta ini adalah untuk semakin menjaga alam atau lingkungan dari Gunung Ungaran. Agar setiap fauna, flora, situs alam, dan situs sejarah terawat dan terus lestari bersamaan dengan kehidupan bumi ini.