Aksi Tutup Mata 12 Ketua BEM Undip Semarang: Usut Kematian Dokter PPDS

Minta mahasiswa baru tak ragu speak up jika ada perundungan

Intinya Sih...

  • BEM Undip mendesak kampus dan polisi untuk mengusut tuntas kasus kematian dokter ARL yang diduga bunuh diri akibat perundungan dan tekanan kerja.
  • 12 ketua BEM se-universitas melakukan aksi simbolik tutup mata di Orientasi Diponegoro Muda 2024, dengan membawa poster bertuliskan "usut tuntas".
  • Ketua BEM Undip, Farid Darmawan, mengajak mahasiswa baru untuk tidak abai terhadap kasus perundungan, meminta pihak kampus mengambil langkah serius dalam mengatasi perundungan, dan menekankan pentingnya melaporkan setiap kasus perundungan.

Semarang, IDN Times - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mendesak kepada pihak kampus dan polisi untuk mengusut tuntas kasus kematian dokter ARL pada Senin (12/8/2024), yang diduga melakukan bunuh diri lantaran perundungan dan tekanan kerja. Ia adalah peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Undip Semarang.

1. Aksi di tengah acara maba

Aksi Tutup Mata 12 Ketua BEM Undip Semarang: Usut Kematian Dokter PPDSIlustrasi bullying (IDN Times/Aditya Pratama)

Desakan tersebut disampaikan oleh 12 orang para ketua BEM se-universitas pada aksi simbolik saat Orientasi Diponegoro Muda (ODM)  2024 yang diikuti sebanyak 13.500 mahasiswa baru, di kompleks kampus Undip Semarang, Minggu (18/8/2024).

Di tengah-tengah acara itu, mereka menggelar aksi tutup mata yang menunjukkan keprihatinan atas kasus tersebut. Mereka ikut membawa poster yang bertuliskan "usut tuntas".

Baca Juga: Undip Bantah Mahasiswi PPDS Anestesi Bunuh Diri Karena Dibully

2. Kampus harus aman dari perundungan

Aksi Tutup Mata 12 Ketua BEM Undip Semarang: Usut Kematian Dokter PPDSGedung rektorat kampus Undip Tembalang Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ketua BEM Undip, Farid Darmawan mengatakan, apa yang dilakukan tersebut menjadi bagian untuk mengajak dan mengingatkan kepada seluruh pihak, termasuk mahasiswa baru, untuk tidak abai terhadap kasus perundungan yang terjadi.

“Kami berharap dengan aksi ini, kita dapat meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap isu perundungan di kampus. Perundungan bukan hanya masalah individu, tetapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua mahasiswa,” ujarnya kepada IDN Times.

3. Mahasiswa baru harus waspada terhadap perundungan

Aksi Tutup Mata 12 Ketua BEM Undip Semarang: Usut Kematian Dokter PPDSIlustrasi bullying (IDN Times/Aditya Pramata)

BEM Undip juga meminta pihak kampus untuk mengambil langkah-langkah serius dalam mengatasi perundungan dan memastikan bahwa semua mahasiswa dapat belajar dan berkembang dalam lingkungan yang bebas dari tekanan dan intimidasi.

“Kami juga ingin mengingatkan kepada semua mahasiswa baru untuk tetap waspada dan melaporkan setiap kasus perundungan yang mereka temui,” ujar Farid.

Baca Juga: Polisi Ungkap Isi 9 Lembar Catatan di Buku Harian Mahasiswi PPDS Undip

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya