8 Nakes di Jateng Ngantuk dan Pegal Habis Divaksinasi, Bahayakah?

Ganjar anggap efek samping Sinovac gak parah

Semarang, IDN Times - Tak kurang delapan tenaga kesehatan (nakes) di Jawa Tengah yang disuntik vaksin Sinovac mengalami berbagai macam efek samping. Efek samping yang mereka rasakan mulai pegal-pegal hingga merasa ngantuk. 

1. Ganjar: Gak parah. Sudah membaik

8 Nakes di Jateng Ngantuk dan Pegal Habis Divaksinasi, Bahayakah?Proses vaksinasi di salah satu puskesmas Kota Semarang. Dok Humas Pemprov Jateng

Namun, menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo efek samping tersebut merupakan kategori Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah dilakukan vaksinasi. 

Ia beralasan apa yang dirasakan delapan nakes itu bukanlah sesuatu keadaan yang parah. "Dari laporan, KIPI-nya hanya ada delapan orang, tidak parah, hanya pegal-pegal, ngantuk dan sekarang semua sudah membaik," ujar orang nomor satu di Provinsi Jateng tersebut dalam keterangan yang didapat IDN Times, Senin (18/1/2021). 

Baca Juga: Efek Samping Disuntik Vaksin Sinovac, Dinkes Jateng: Panas dan Nyeri

2. Ganjar minta kuota vaksinasi ditambah 50 orang sehari

8 Nakes di Jateng Ngantuk dan Pegal Habis Divaksinasi, Bahayakah?Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat cek vaksinasi yang diikuti para nakes Semarang. Dok Humas Pemprov Jateng

Pihaknya saat ini telah meminta kepada Dinkes Jawa Tengah guna mempercepat pemberian vaksinasi bagi para nakes. Caranya agar dapat dipercepat, Ganjar menyarankan supaya kuota vaksinasi ditambah lebih banyak lagi.

Bila saat ini nakes yang divaksinasi masih dibatasi 45 orang sehari. Maka menurutnya lebih baik jumlahnya ditambah di masing-masing puskesmas dan rumah sakit. 

"Saya minta percepatan di rumah sakit maupun puskesmas. Targetnya, puskesmas bisa melakukan vaksinasi 50 orang per hari dan rumah sakit 200 orang per hari," tegasnya. 

Ia berdalih dengan mempercepat vaksin tahap pertama, paling tidak wilayahnya bisa mengantisipasi datangnya distribusi vaksin tahap kedua. 

Untuk saat ini, ia memberikan pujian bagi para bupati dan wali kota yang ia sebut punya semangat yang bagus. Terutama saat diminta melakukan vaksinasi. "Bupati dan wali kota semangatnya bagus, masyarakat juga bagus karena semua banyak yang ngacung minta divaksin," akunya.

3. Dinkes Jateng: Aplikasinya sudah diatur membatasi layanan faskes vaksin

8 Nakes di Jateng Ngantuk dan Pegal Habis Divaksinasi, Bahayakah?Seorang perawat dicek tensi darahnya sebelum divaksinasi. Dok Humas Pemprov Jateng

Sedangkan, Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, sampai hari ini sudah ada 1.900-an nakes yang sudah disuntik vaksin Sinovac. Ia memperkirakan jumlahnya akan terus bertambah karena proses vaksinasi masih berlangsung.

Para nakes yang sudah terdaftar akan mendapatkan jadwal vaksinasi di mana dan jam berapa. "Itu sudah diatur," katanya.

Terkait percepatan vaksinasi, ia berkata pada sistem aplikasinya sudah diatur sedemikian rupa untuk membatasi pelayanan fasilitas kesehatan (faskes) yang memberikan penyuntikan vaksin. 

Saban hari, katanya masing-masing faskes hanya boleh memvaksin 15 orang dikali tiga. "Tapi kami koordinasi tadi, intinya bisa ditambah. Mudah-mudahan, target vaksinasi tahap pertama untuk nakes bisa selesai pertengahan Februari, dari target awal akhir Februari," tambahnya.

4. Seorang dokter berharap teman-temanya jadi sehat

8 Nakes di Jateng Ngantuk dan Pegal Habis Divaksinasi, Bahayakah?Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memantau pelaksanaan vaksinasi Sinovac di Semarang. Dok Humas Pemprov Jateng

Seorang nakes, dokter Andika Gunadharma mengaku senang dirinya mendapat dukungan setelah mengikuti vaksinasi.

Dukungan dari pemerintah baginya cukup berarti. Ini juga memacu semangatnya untuk ikut vaksinasi. "Semoga ikhtiar ini bisa membuat semua teman-teman nakes sehat dan bisa melaksanakan tugasnya menolong masyarakat melawan COVID-19," pungkasnya. 

Baca Juga: Mau Divaksinasi, 70 Nakes di Semarang Gak Datang, 61 Orang Dibatalkan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya