Cek Suhu Tubuh 40 Derajat, Belasan Pemotor Ditolak Masuk Semarang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Belasan pengendara sepeda motor yang melintasi batas wilayah Kabupaten Demak dengan Kota Semarang, terpaksa dicegat petugas pada Rabu (29/4).
Musababnya, mereka kedapatan tidak lolos tes kesehatan yang digelar mendadak tepatnya di Pos Pemeriksaan Kesehatan Plamongan.
1. Belasan pemotor kedapatan suhu tubuhnya 38-40 derajat
Menurut Kepala Dishub Kota Semarang, Endro Martanto, ada belasan pemotor yang kedapatan suhu tubuhnya diatas 38 derajat celcius. Ia khawatir kondisi tubuh mereka justru berpotensi menularkan wabah virus Corona (COVID-19) jika masuk ke Kota Semarang.
"Ada belasan pemotor kami tolak masuk. Mereka kemudian diminta putar balik. Soalnya rata-rata suhu tubuhnya mencapai 38 sampai 40 derajat," ujar Endro.
Baca Juga: Dishub Jaga Ketat 22 Terminal, Awasi Ribuan Pemudik yang Serbu Jateng
2. Dishub ngaku menjalankan aturan PKM dengan cek suhu tubuh
Editor’s picks
Ia mengungkapkan pemeriksaan suhu tubuh itu bagian dari peningkatan pengawasan pengguna jalan untuk mengikuti aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Semarang.
Endro bilang proses pemeriksaan yang ia lakukan membuat antrean pemotor mengular di salah satu titik Plamongan. Para pemotor kebanyakan akan berangkat kerja ke kantor masing-masing maupun ke pabrik.
"Pengendara roda dua maupun roda empat dihentikan oleh kami pos pantau Plamongan dekat Transmart. Kami lakukan pemeriksaan sesuai SOP PKM COVID-19," jelasnya.
Ia mengaku saat cek suhu tubuh dibantu juga oleh aparat TNI/Polri, Satpol, ormas Pemuda Pancasila, BPBD, Dinas Kesehatan dan Damkar. Para pemotor juga diwajibkan menunjukkan kartu identitas tempatnya bekerja.
3. Para pemotor juga tepergok tidak pakai masker. Mereka akhirnya dibantu pemberian masker
Di lokasi, ia juga menemukan kemacetan terjadi hampir sejauh satu kilometer karena jumlah kendaraan yang melintas cukup banyak. Endro mengungkapkan pihaknya juga menemukan sejumlah pengendara berpelat luar kota saat dipantau di lokasi kejadian.
Ia bahkan memergoki sejumlah pemotor tidak memakai masker saat melintasi posko perbatasan. "Yang tidak pakai masker tadi masih diberi kelonggaran. Mereka kita kasih masker. Dan kami berikan imbauan protokol kesehatan sesuai aturan PKM," urainya.
Dengan adanya penerapan PKM, tambahnya warga yang hendak masuk Semarang diwajibkan memakai masker, melakukan physical distancing, serta membatasi jumlah penumpang maksimal 50 persen di setiap kendaraannya.
Baca Juga: Terdampak Virus Corona, 5.700 Sopir Angkot di Semarang Menganggur