Dikawal Densus, 7 Napiter Dijebloskan Sel Super Maximum Security Nusakambangan
Intinya Sih...
- Tujuh narapidana terorisme dipindahkan ke Pulau Nusakambangan Cilacap.
- Napiter ditempatkan di sel Super Maximum Security dengan pengawasan CCTV 24 jam.
- Pemindahan tujuh napiter menunjukkan komitmen pemerintah dalam mencegah gangguan keamanan nasional.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cilacap, IDN Times - Tujuh narapidana kasus tindak pidana terorisme (napiter) asal Rutan Mako Brimob Cikeas Bogor, dipindahkan ke Pulau Nusakambangan Cilacap.
Proses pemindahan mereka dikawal langsung sejumlah anggota Brimob, Polsek dan para personel Densus 88 Anti Teror, Kamis kemarin. Pengawalan mulai dari Rutan Mako Brimob Cikeas sampai Lapas Pasir Putih.
Baca Juga: Relawan Sentolo Kawat Temukan Nelayan Cilacap Meninggal di Nusakambangan
1. Tujuh napiter dimasukan ruangan one man one cell
Informasi yang diperoleh IDN Times, ketujuh napiter tersebut dimasukan ke sel Super Maximum Security di Lapas Kelas IIA Pasir Putih Nusakambangan.
Kepala Lapas Pasir Putih Nusakambangan, Enjat Lukmanul Hakim mengatakan dengan dimasukan ke sel Super Maximum Security maka standar pengawasan terhadap ketujuh napiter lebih diperketat.
"Di dalam kamar, napiter tersebut ditempatkan secara one man one cell dengan pantauan CCTV terintegrasi online 24 jam," ungkap Enjat kepada IDN Times, Jumat (31/5/2024).
2. Diawasi CCTV 24 jam
Lebih lanjut lagi, Enjat mengemukakan sistem one man one cell merupakan penempatan narapidana ke satu ruangan tahanan yang mendapat penjagaan ekstra ketat.
Editor’s picks
Karena dalam satu kamar tahanan hanya ada satu narapidana yang diawasi 24 jam nonstop dari kamera pengintai.
"Narapidana teroris ditempatkan di dalam sel seorang diri atau one man one cell. Dia mendapat pengawasan secara terus-menerus melalui server CCTV," tuturnya.
3. Lapas Pasir Putih cegah gangguan keamanan
Pengawasan dalam sistem one man one cell dimanfaatkan pihak lapas untuk mengantisipasi munculnya tindakan berbahaya yang dilakukan napiter. Ini juga bertujuan mencegah potensi yang dapat membahayakan keamanan dan menjaga ketertiban di dalam lapasnya.
Enjat menambahkan adanya pemindahan tujuh napiter ke sel Super Maximum Security menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani isu keamanan nasional dengan tindakan preventif.
4. Diharapkan bisa maksimal lindungi keamanan negara
Keputusan ini, katanya tidak hanya mencakup administrasi narapidana. Melainkan juga fokus mengawasi dan melakukan pencegahan.
Dengan mengawasi para napiter di ruangan sel super maximum security, ia berharap dapat memberi perlindungan maksimal terhadap keamanan masyarakat dan negara.
Baca Juga: Perahunya Digulung Ombak, 1 Nelayan Cilacap Raib di Nusakambangan