Gak Bawa Surat Lurah, 219 Penumpang KA Gagal Berangkat dari Semarang

Okupansi kereta api turun 91 persen

Semarang, IDN Times - Sebanyak 219 penumpang kereta api di Semarang gagal berangkat setelah ketahuan tidak membawa surat izin perjalanan yang diteken oleh pihak kelurahan daerah asal. Para penumpang kereta tersebut semula hendak bepergian selama momentum pelarangan mudik tanggal 6--17 Mei 2021 kemarin.

Temuan tersebut terungkap saat para petugas di sejumlah stasiun meningkatkan verifikasi data para calon penumpang kereta api yang berangkat dari wilayah Daop 4 Semarang.

"Secara keseluruhan ada 4.516 calon penumpang yang bisa berangkat. Tapi masih ada 219 calon penumpang yang ditolak karena berkas-berkas persyaratannya tidak sesuai ketika diverifikasi. Dia tidak bisa menunjukkan surat izin dari kelurahan, saat ditanya dari dinas mana, dia juga gak bisa menunjukkan surat izin dari dinas maupun kantor BUMN. Maka akhirnya diputuskan bahwa ratusan orang itu tidak bisa berangkat naik kereta api," kata Krisbiyantoro, Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang ketika dikonfirmasi IDN Times, Selasa (18/5/2021).

1. Penumpang yang diizinkan naik kereta dibatasi

Gak Bawa Surat Lurah, 219 Penumpang KA Gagal Berangkat dari SemarangPara calon penumpang KA tampak duduk berjarak saat menunggu jadwal keberangkatan di Stasiun Tawang Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Ia menyatakan saat larangan mudik diberlakukan, terdapat sejumlah kereta api yang dioperasikan secara terbatas. Para penumpang yang naik hanya kalangan yang masuk dalam pengecualian.

Di antaranya para ibu hamil, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, mengunjungi keluarganya yang sakit mendadak serta melayat keluarganya yang meninggal dunia.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Semarang Naik Tajam Usai Lebaran, Sudah 19 Meninggal

2. Kereta api tetap dijalankan saat larangan mudik diberlakukan

Gak Bawa Surat Lurah, 219 Penumpang KA Gagal Berangkat dari SemarangPara petugas mencuci gerbong kereta api sebelum jadwal keberangkatan dari Stasiun Tawang Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Dalam rentang waktu 6--17 Mei 2021, pihaknya telah memberangkatkan sebanyak 4.152 penumpang untuk perjalanan kereta api dari Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Tegal, Stasiun Pekalongan, Stasiun Cepu, Stasiun Ngrombo, Stasiun Randublatung dan Stasiun Kradenan.

"Rata-rata setiap harinya yang naik kereta ada 346 orang," ungkapnya.

3. Okupansi kereta api tujuan Semarang drop 91 persen

Gak Bawa Surat Lurah, 219 Penumpang KA Gagal Berangkat dari SemarangKA Kedungsepur sebelum berangkat di Stasiun Tawang Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Kris mengaku adanya pelarangan mudik membuat okupansi kereta api turun drastis hingga 91 persen. Sebab, saat itu hanya ada 3 kereta jarak jauh yang beroperasi. Yakni KA Argo Bromo Anggrek, KA Maharani, dan KA Tegal Ekspres. 

Sedangkan untuk perjalanan kereta saat pra-larangan mudik tanggal 22 April sampai 5 Mei, ada 3.311 penumpang per hari yang menggunakan moda transportasi tersebut.

"Seluruh calon penumpang kereta kami verifikasi berkas-berkasnya lebih cermat dan teliti. Jika tidak lengkap maka tidak akan kami izinkan untuk berangkat.

4. Calon penumpang KA gak perlu lagi bawa surat izin

Gak Bawa Surat Lurah, 219 Penumpang KA Gagal Berangkat dari SemarangANTARA FOTO/Galih Pradipta

Setelah pemberlakuan pelarangan mudik, terhitung tanggal 18--24 Mei 2021, pihaknya kembali mengaktifkan kereta perjalanan jarak jauh untuk tujuan Jakarta, Surabaya, Malang, dan Bandung. Tiketnya sudah dapat dipesan melalui aplikasi KAI Access, laman KAI, dan seluruh channel resmi milik KAI.

"Calon penumang gak perlu lagi menyertakan surat izin perjalanan, namun wajib membawa surat bebas COVID-19 dari hasil rapid antigen dan GeNose. Kita masih sediakan layanan antigen seharga Rp85 ribu di 42 stasiun dan pemeriksaan GeNose seharga Rp30.000 di 54 stasiun," tandas Kris.

Baca Juga: Nekat Terobos Jateng, 11.700 Pemudik Dipaksa Putar Balik Jabar, Jateng dan DIY

https://www.youtube.com/embed/cQeKj03rdbk

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya