Pakar Ekonomi Undip Sarankan Prabowo-Gibran Buka Lapangan Kerja di KEK

Prabowo musti hati-hati lihat hambatan pada masa mendatang

Semarang, IDN Times - Pengamat ekonomi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti S.A., P.hD menyarankan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka untuk meningkatkan peluang investasi dengan memperluas lapangan kerja di kawasan ekonomi khusus (KEK). 

Sebab, menurut Esther, visi misi yang diusung Prabowo-Gibran untuk lima tahun ke depan tidak sejalan dengan kemampuan APBN. 

"Beberapa solusi yang dapat dilaksanakan bagi pemerintahan mendatang meliputi peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja melalui kawasan ekonomi khusus, perbaikan infrastruktur dan penyelesaian masalah hukum," katanya dalam keterangan yang diterima IDN Times, Sabtu (3/8/2024). 

Lebih jauh, ia berkata yang dimaksud visi misi Prabowo-Gibran yang tidak selaras adalah berfokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pekerjaan layak, pendidikan bagus, pemenuhan kebutuhan dasar yang harganya bisa terjangkau, pendapatan yang cukup, dan pelayanan kesehatan serta keamanan yang optimal. 

Ia pun mengingatkan bahwa APBN yang kini cenderung ounya pengeluaran yang besar dengan pendapatan pajak rendah justru menimbulkan risiko fiskal bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Esther menjelaskan pertumbuhan ekonomi dari sisi produksi didorong oleh transformasi struktural yang diindikasikan dengan peningkatan industri pengolahan, sektor pertanian tetap tumbuh meningkat didorong peningkatan produktivitas, sektor listrik dan kontruksi tumbuh mendukung pengembangan sektor industri dan pembangunan IKN.

Lalu ditopang juga dari sektor jasa-jasa produktif dan transformasi akan berkembang seiring pertumbuhan industri pengolahan, dan sektor infokom berkembang seiring dengan transformasi digital. 

Sedangkan pertumbuhan ekonomi di sisi pengeluaran dilihat dari konsumsi Rumah Tangga (RT) dan Lembaga Non-Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT), ia memperkirakan akan tumbuh seiring dukungan pemerintah dalam pembangunan. 

Selain itu, pertumbuhan investasi meningkat mendukung pengembangan industri pengolahan, ekspor tumbuh tinggi seiring dengan peningkatan sektor industri, dan impor tumbuh tinggi seiring kebutuhan pembangunan untuk penguatan fondasi transformasi.

“Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui pendidikan yang lebih baik tentu sangat diperlukan. Akselerasi pertumbuhan ekonomi, perlu diaktifkan mesin-mesin pertumbuhan seperti investasi, ekspor dan pengeluaran pemerintah dengan prioritas pada pembangunan daripada proyek nonprioritas," ungkapnya.

Baca Juga: Satgas PPKS Undip Ungkap Penyalahgunaan Teknologi Picu Seks Bebas

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya