Pengelola Sunan Kuning: Mbak-mbak Dipulangkan, Karaoke Jalan Terus

Omzet karaoke mencapai Rp1 miliar per bulan

Semarang, IDN Times - Penolakan terhadap rencana penutupan Resosialisasi Argorejo atau lokalisasi Sunan Kuning, Semarang, Jawa Tengah, terus bermunculan. Kali ini, giliran Ketua Resos Argorejo, Suwandi Eko Putranto, yang keberatan dengan langkah yang diambil Pemkot Semarang tersebut.

1. Ada 10 ribu orang yang menggantungkan hidupnya di Sunan Kuning

Pengelola Sunan Kuning: Mbak-mbak Dipulangkan, Karaoke Jalan TerusIDN Times/Fariz Fardianto

Baca Juga: Pemkot Semarang Tutup Lokalisasi Sunan Kuning 16 Agustus

Suwandi mengatakan banyak orang kalangan menengah ke bawah yang masih menggantungkan hidupnya dari perputaran uang yang ada di Sunan Kuning. Dia menyebut tak kurang dari 10 ribu orang yang mencari nafkah dari usaha-usaha tempat karaoke, laundry maupun jasa warung kelontong.

"Kalau mau jujur ya, ada sekitar 10 ribu orang yang mencari nafkah di sini sampai detik ini. Mereka kan gak cuma main di prostitusi saja. Tapi ada dari pedagang makanan keliling, tukang kredit, penjual minuman sampai jasa-jasa lainnya. Itu diluar 479 orang yang melayani jasa karaoke dan prostitusi lho," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (19/6).

2. Perputaran uang sebulan paling sedikit Rp 1 miliar

Pengelola Sunan Kuning: Mbak-mbak Dipulangkan, Karaoke Jalan TerusIDN Times/Fariz Fardianto

Menurut dia, sejak Sunan Kuning dikelola pada awal 1990, kegiatan yang ada selama ini juga berjalan kondusif. Suwandi mengklaim bahwa perputaran uang yang dihasilkan di setiap rumah karaoke bisa mencapai Rp 5 juta per malam. 

Namun, jika dihitung secara keseluruhan, penghasilan yang didapat dari bisnis karaoke selama sebulan bisa menembus angka Rp 1 miliar. Dia mengatakan pendapatan itu bisa naik saat momentum tertentu.

"Kalau di sini perputaran bisnisnya bisa sampai Rp 1 miliar, tapi bisa lebih besar lagi, berlipat-lipat kalau pas hari-hari tertentu. Misalnya tahun politik maupun perayaan hari besar," ungkapnya.

Baca Juga: Tolak Penutupan Sunan Kuning, PSK: Takdir Gak Bisa Diubah, Mas 

3. Ketua Resos minta 177 rumah karaoke tidak ditutup

Pengelola Sunan Kuning: Mbak-mbak Dipulangkan, Karaoke Jalan Terushuffingtonpost.com

Oleh karena itu, Suwandi meminta kepada Pemkot Semarang agar sebanyak 177 rumah karaoke di Sunan Kuning bisa tetap beroperasi pasca penutupan 16 Agustus nanti. 

"Jangan serta merta rumah karaokenya ikut ditutup dong. Kasihan orang-orang selama ini mengambil nafkah dari situ. Saya minta supaya tempat karaokenya tetap dibiarkan, jalan terus. Kita kan hanya menyepakati kalau mbak-mbaknya yang melakukan bisnis prostitusi dipulangkan saja," kata Suwandi.

Suwandi mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan penutupan Sunan Kuning. Sebab, langkah tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat yang mencanangkan Indonesia Bebas Prostitusi pada 2019.

"Ini kartu mati buat kita. Tidak bisa berbuat banyak lagi. Cuma memang mbak-mbaknya harus diuwongke (dimanusiakan). Jangan dipulangkan begitu aja," ujarnya.

Suwandi mengusulkan agar jumlah yang saku yang diberikan kepada para PSK ditambah. Menurut dia, uang Rp 5,5 juta kurang mencukupi kebutuhan hidup di kampung halaman. 

"Uang sakunya Rp 5,5 juta kalau bisa dicarikan tambahan lagi biar bisa hidup ke depannya. Kalau biasanya hanya tidur siang, ya diupayakan biar dia bisa buka usaha yang baru," kata dia.

Baca Juga: Prostitusi Online di Balikpapan Terungkap, Pelaku Anak di Bawah Umur

Topik:

Berita Terkini Lainnya