Bikin Merinding, Peti Mati Jenazah Corona Diarak Keliling Banjarnegara

Ingatkan warga yang mulai abaikan Physical Distancing

Banjarnegara, IDN Times – Masyarakat mulai mengabaikan anjuran physical distancing mendekati hari Idulfitri. Pusat perbelanjaan, baik pasar tradisional maupun toko swalayan penuh sesak oleh pembeli. Hal ini berpotensi menggagalkan upaya menekan laju penularan virus corona yang gencar dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Dokter di Banjarnegara Ciptakan Ventilator dari Kipas Angin Bekas

1. Ingatkan pentingnya menjaga jarak

Bikin Merinding, Peti Mati Jenazah Corona Diarak Keliling BanjarnegaraIstimewa

Untuk mengingatkan kembali perlunya menghindari kerumunan, gugur tugas percepatan penanganan COVID-19 Banjarnegara membuat trobosan dalam sosialisasi. Tim gugus tugas keliling mengingatkan pentingnya menghindari kerumunan dengan membawa peti mati jenazah COVID-19, Kamis (21/5).

Tak pelak mobil yang membawa peti mati berwarna putih dengan tulisan “peti jenazah corona” itu menjadi pusat perhatian warga yang berbelanja pusat perbelanjaan maupun di sepanjang jalan.

2. Warga terkejut melihat iringan peti mati

Bikin Merinding, Peti Mati Jenazah Corona Diarak Keliling BanjarnegaraIstimewa

Warga yang melihat iringan peti jenazah ini mengaku merinding. Gopur, warga Pagentan yang  tengah berbelanja kue kering di sebuah toko di simpang tiga pasar kota tak bisa menyembunyikan ekspresi keterkejutannya.

“Apa itu benar peti mati asli ya,” kata dia.

Sementara Subarkah, warga Bawang juga mengaku kaget dengan iringan mobil yang mengangkut peti jenazah itu.

“Wah ternyata peti untuk jenazah corona sudah ada,” kata dia.

3. Imbauan sebelumnya tak diindahkan

Bikin Merinding, Peti Mati Jenazah Corona Diarak Keliling BanjarnegaraUnite ai web

Sementara untuk menghindari kerumunan, pemkab Banjarnegara mengimbau salat Idulfitri dilaksanakan di rumah masing-masing. Sedangkan takbir keliling dan silaturahmi dari rumah ke rumah, pemerintah mengimbau untuk tidak dilaksanakan.

“Takbir keliling ditiadakan dan hala bihalal dilksanakan melalui media sosial atau video converence,” demikian bunyi salah satu surat edaran Bupati Banjarnegara.

Ide ini berbeda dengan apa yang telah dilakukan. Sebelumnya, Satgas COVID-19 turun ke titik rawan menyampaikan imbauan hidup sehat dan membuka posko. Mereka juga membagikan masker dan menyemprot disinfektan.

Namun upaya itu tak membuat masyarakat menaati protokol kesehatan. Warga bahkan cenderung abai karena tak segan memadati pasar dan pertokoan.(Rudal Afgani)

Baca Juga: Mayoritas Kasus Positif di Banjarnegara Didominasi Klaster Ijtima Gowa

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya