8 Potret Door to Door Kader Posyandu Intervensi Kesehatan Ibu Hamil
- Kota Semarang menghadapi tantangan signifikan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di permukiman padat penduduk.
- Layanan skrining door to door bagi ibu hamil oleh Kader Posyandu dengan dukungan penuh dari BPJS Kesehatan menjadi upaya promotif dan preventif yang krusial.
- Berdasarkan data MPDN, jumlah kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 4.129 jiwa, sedangkan untuk kematian bayi pada tahun 2022 sebanyak 20.882 dan pada tahun 2023 tercatat 29.945 bayi.
Kota Semarang menghadapi tantangan signifikan dalam mengatasi masalah kesehatan, terutama di permukiman padat penduduk. Kader Posyandu, dengan dukungan penuh dari BPJS Kesehatan, melakukan layanan skrining door to door bagi ibu hamil.
Layanan tersebut menjadi salah satu upaya promotif dan preventif yang krusial dalam menekan angka kematian ibu dan bayi di wilayah tersebut.
Berdasarkan data dari Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), sistem pencatatan kematian ibu Kementerian Kesehatan, jumlah kematian ibu pada tahun 2022 mencapai 4.005 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 4.129 jiwa. Sementara itu, untuk kematian bayi pada 2022 sebanyak 20.882 dan pada tahun 2023 tercatat 29.945 bayi.
1. Dalam kesehariannya, para kader Posyandu menyusuri gang-gang sempit dan rumah-rumah sederhana
2. Mereka mengunjungi setiap ibu hamil secara door to door untuk melakukan skrining kesehatan guna mengidentifikasi tren kesehatan dan merencanakan intervensi yang tepat
3. Skrining ini mencakup pemeriksaan tekanan darah, status gizi, dan deteksi dini risiko kehamilan
4. Semua data yang dikumpulkan dari hasil skrining dikirimkan ke pusat layanan kesehatan setempat untuk dianalisis lebih lanjut
5. Melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan menyediakan pendanaan dan pelatihan bagi kader Posyandu
6. Ini membantu kader menjalankan tugas dengan efektif dalam meningkatkan layanan promotif dan preventif, khususnya bagi ibu hamil
7. Dengan adanya program skrining ini, angka kematian ibu dan bayi dapat diturunkan secara signifikan
8. Inisiatif ini menunjukkan bahwa solusi inovatif dan kolaboratif dapat menjembatani kesenjangan dalam pelayanan kesehatan
Layanan kebidanan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan mencakup pemeriksaan ANC, persalinan pervaginam, dan pelayanan postnatal, sehingga memastikan ibu hamil dan bayi mendapatkan perawatan yang komprehensif dan terjamin.
Keberhasilan program ini juga tidak lepas dari partisipasi aktif masyarakat. Para kader Posyandu terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin selama kehamilan. Dengan sinergi antara BPJS Kesehatan, kader Posyandu, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang.