Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Edukasi Anak Muda Semarang Bikin Dessert Sehat Tanpa Rasa Bersalah

IMG_8333 (50).JPG
Cooking class bertema Healthy Cupcake for a Better Life di Semarang. (Dok. IDN Times)
Intinya sih...
  • Acara cooking class Healthy Cupcake for a Better Life di Semarang diikuti oleh 40 peserta muda untuk mengedukasi tentang pentingnya memilih dessert rendah gula.
  • Riset menunjukkan prevalensi diabetes yang meningkat di Indonesia, menandakan konsumsi gula masih tinggi. Namun, tren positif juga terlihat dengan banyaknya konsumen beralih ke makanan rendah gula.
  • Pihak Senirasa Kue Forever melihat peluang besar untuk edukasi serupa di masa depan dan mendapatkan respons positif dari komunitas muda Semarang.

Semarang, IDN Times — Siapa bilang makanan manis selalu buruk bagi kesehatan? Sebanyak 40 peserta muda mengikuti cooking class bertema Healthy Cupcake for a Better Life yang diadakan di Semarang, Sabtu (19/7/2025). Acara itu menjadi oase edukasi di tengah maraknya tren konsumsi makanan tinggi gula di kalangan anak muda.

Belajar bikin cupcake sehat tapi lezat

IMG_8556.JPG
Cooking class bertema Healthy Cupcake for a Better Life di Semarang. (Dok. IDN Times)

Kegiatan inspiratif itu diselenggarakan Ratu Faiza Nabila, mahasiswi Program Studi Informasi dan Humas Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Ia bekerja sama dengan Senirasa Kue Forever, pelaku usaha yang juga UMKM lokal yang berfokus pada pangan sehat.

Kegiatan bertujuan untuk mendorong generasi muda agar lebih sadar akan pentingnya memilih dessert rendah gula namun tetap lezat dan memanjakan lidah.

“Dessert seharusnya bisa dinikmati tanpa rasa bersalah. Lewat kelas ini, kami ingin mengajak masyarakat lebih sadar akan dampak konsumsi makanan manis berlebihan terhadap kesehatan,” kata Ratu Faiza Nabila penyelenggara sekaligus inisiator kegiatan itu kepada IDN Times, Jumat (25/7/2025).

Kegiatan terbagi dalam tiga sesi utama yang edukatif dan menyenangkan. Di sesi awal, peserta dikenalkan dengan konsep dessert sehat menggunakan bahan-bahan ramah tubuh, seperti tepung gandum utuh, pemanis alami (madu, stevia, erythritol), dan yoghurt rendah lemak sebagai pengganti butter.

Selanjutnya, peserta diajak praktik langsung membuat dan menghias cupcake sehat bersama tim dari Senirasa Kue Forever. Mulai dari proses mencampur adonan, memanggang, hingga dekorasi akhir. Semuanya dilakukan secara hands-on sehingga peserta benar-benar memahami prosesnya.

Sesi terakhir ditutup dengan edukasi gaya hidup sehat, termasuk penjelasan mengenai risiko jangka panjang konsumsi gula berlebih, seperti diabetes, obesitas, dan penyakit tidak menular lainnya.

2. Menjawab tantangan gula di Indonesia

IMG_8665 - Copy.JPG
Cooking class bertema Healthy Cupcake for a Better Life di Semarang. (Dok. IDN Times)

Untuk diketahui, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan prevalensi Diabetes mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen. Prevalensi yang terus meningkat itu makin dicerminkan dengan posisi jumlah penderita diabetes tipe 1 di Indonesia yang mencapai 41.817 orang pada 2022. Jumlah itu membuat Indonesia berada di posisi teratas dibandingkan negara-negara anggota ASEAN.

Hal itu menunjukkan konsumsi gula masyarakat Indonesia masih jauh di atas ambang batas aman. Berdasarkan Total Diet Study 2014, konsumsi rata-rata gula tambahan mencapai 25--45 gram per hari, padahal WHO hanya merekomendasikan 25 gram per hari.

Bahkan sekitar 11,8 persen penduduk Indonesia tercatat mengonsumsi lebih dari 50 gram gula tambahan setiap harinya yang mana sebagian besar berasal dari minuman kemasan dan camilan ringan.

Fakta tersebut menjadi perhatian serius, terutama ketika pola makan tidak sehat mulai dianggap normal oleh generasi muda.

Meski demikian, tren positif mulai terlihat. Riset terbaru Innova Market Insights 2024 menunjukkan, 19 persen konsumen Indonesia mulai beralih ke makanan rendah gula dan tinggi serat, dengan kelompok usia 23–55 tahun menjadi pasar potensial terbesar bagi produk dessert sehat.

Harapan dan dukungan lokal

IMG_8333 (64).JPG
Cooking class bertema Healthy Cupcake for a Better Life di Semarang. (Dok. IDN Times)

Pihak Senirasa Kue Forever yang menjadi mitra utama dalam cooking class tersebut menyambut baik antusiasme peserta dan melihat peluang besar untuk edukasi serupa di masa depan.

“Kami percaya edukasi seperti ini penting untuk membuka perspektif baru masyarakat terhadap pangan. Dessert tetap bisa lezat, tetapi juga lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan,” kata Niken, pemilik Senirasa Kue Forever.

Pembatasan jumlah peserta menjadi 40 orang bukan tanpa alasan. Selain untuk menjaga interaksi yang intensif, hal itu juga bertujuan menciptakan suasana belajar yang efektif. Acara ini pun mendapatkan respons positif dari komunitas muda Semarang, dan dinilai sangat potensial untuk direplikasi di sekolah, kampus, dan komunitas lainnya.

Salah satu peserta, Putri mengaku beruntung bisa mengikuti cooking class. Ia mendapatkan banyak pelajaran, khususnya edukasi mengenai gula.

"Menarik acaranya, bagus. Paling tidak kami bisa mendapatkan pengetahuan, tidak hanya soal memasak saja, tapi hal-hal lain di luar memasak," katanya yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us