Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ketersediaan Telur dan Daging Ayam di Jateng Mencukupi untuk Makan Bergizi Gratis

Produksi ayam ras melimpah di salah satu kabupaten Jawa Tengah. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Produksi ayam ras melimpah di salah satu kabupaten Jawa Tengah. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Dinas Peternakan Jateng pastikan produksi telur dan daging ayam mencukupi untuk makan bergizi gratis tahun 2025.
  • Populasi ayam ras Jateng meningkat, produksi telur dan daging ayam surplus, mendukung program makan bergizi gratis Presiden Prabowo.
  • Ada 20 peternakan mitra Pinsar, 3 perusahaan grand parent stock ayam boiler, dan 27 mitra parent stock boiler di Jateng dan DIY.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jawa Tengah mengklaim produksi telur dan daging ayam mencukupi untuk pemenuhan asupan gizi dalam pelaksanaan makan bergizi gratis di tahun 2025.

1. Telur dan daging bisa masuk di program makan bergizi gratis

Peternakan ayam ras Jawa Tengah. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Peternakan ayam ras Jawa Tengah. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Pelaksana Tugas Kepala Disnak Keswan Jateng, Ignasius Hariyanta Nugraha mengatakan, dengan total produksi telur secara nasional mencapai 1,2 juta ton, maka kurang lebih 30 persen disumbang dari produksi wilayah Jawa Tengah. 

"Dengan harga satuan makan siang yang sudah dipastikan nilainya Rp15.000, menurut saya protein hewani yang bisa masuk ya produk dari unggas baik telur maupun daging ayam," tutur Hariyanta kepada IDN Times, Selasa (5/11/2024). 

2. Produksi telur dan ayam ras surplus

Jutaan ayam ras diproduksi di lokasi peternakan wilayah Jawa Tengah. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Jutaan ayam ras diproduksi di lokasi peternakan wilayah Jawa Tengah. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Berdasarkan data yang diperoleh dari Disnak Keswan, jumlah populasi ayam ras mengalami peningkatan sejak 2020-2024. 

Sebagai perbandingan bila tahun 2023 kemarin populasi ayam ras sebanyak 624.643.632 ekor, maka sepanjang tahun 2024 populasinya naik menjadi 631.834.905 ekor. 

Selain itu, jumlah populasi ayam petelur tahun 2024 juga meroket mencapai 56.610.463 ekor. 

"Saat ini produksi telur dan daging ayam ras wilayah Jawa Tengah surplus. Dan pas makan bergizi gratis per Januari 2025 kami pastikan siap melaksanakan," terangnya. 

3. Anak kekurangan gizi sering ngantuk

Sebuah kandang peternakan ayam ras yang dioperasikan di Jawa Tengah. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Sebuah kandang peternakan ayam ras yang dioperasikan di Jawa Tengah. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Lebih jauh lagi, pihaknya mendukung upaya Presiden Prabowo Subianto yang menggalakkan pelaksanaan makan bergizi gratis lantaran tidak semua anak sekolah yang merasakan asupan gizi terutama konsumsi susu. 

Menurutnya dari peninjauan di sejumlah kabupaten/kota masih ada anak sekolah yang jarang minum susu bahkan sama sekali tidak pernah mencicipi. 

Di Banyumas pihaknya juga menemukan kebanyakan siswa sekolah tidak pernah mengonsumsi susu. 

"Yang kami temukan itu di Banyumas masih banyak sekali siswa SD yang tidak pernah minum susu. Maka program makan bergizi ini jadi hal yang penting untuk meningkatkan pemenuhan gizi anak anak. Karena pada dasarnya anak yang kekurangan gizi seringkali mengantuk saat belajar di dalam kelas," ungkapnya. 

"Kalau kita sih lebih pada penyediaan supply bahan pangan asal ternaknya. Mulai daging, telur, susu serta produk ikan," akunya. 

4. Jateng punya 20 mitra peternakan

Ilustrasi peternakan unggas. (Dok. Freepik/tawatchai07)
Ilustrasi peternakan unggas. (Dok. Freepik/tawatchai07)

Pihaknya juga menekankan bahwa total ada 20 peternakan yang bermitra dengan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar). 

Adapun untuk mitra perusahaan grand parent stock ayam boiler se-Jateng dan DIY ada tiga perusahaan dan ada 27 mitra parent stock boiler se-Jateng dan DIY. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us