Pedagang Pasar Karangayu Berharap Dapat Pasokan Cabai dari Bali

Semarang, IDN Times - Sejumlah pedagang sayuran Pasar Karangayu Semarang menyarankan kepada Pemkot dan Pemprov Jawa Tengah untuk berinisiatif mencari pasokan cabai ke sejumlah daerah untuk menekan lonjakan harga. Mereka menyarankan supaya Pemprov mengambil pasokan cabai dari Provinsi Bali.
"Saran saya mendingan pemerintah suruh keluarkan cadangan pasokan cabai dari Bali. Kalau dari Bali pasti harganya murah," kata seorang pedagang cabai Pasar Karangayu Semarang, Royati kepada IDN Times, Selasa (4/3/2025).
1. Tidak ada pasokan cabai dari Bandungan

Saat ini harga cabai rawit setan di Pasar Karangayu dibanderol Rp100 ribu per kilogram, cabai keriting hijau dibanderol Rp35 ribu, keriting merah dijual Rp80 ribu, teropong hijau dijual Rp40 ribu.
Selain itu harga kentang ukuran besar juga naik menjadi Rp22 ribu per kilogram, bawang merah juga naik jadi Rp50 ribu dan bawang putih kating menjadi Rp50 ribu.
Ia memastikan naiknya harga mayoritas bahan pokok terjadi sejak tahun baru kemarin. Bahkan pasokan cabai yang ia dapatkan dari Bandungan Ungaran kini kian menipis.
"Cabai mahal karena puso. Saya biasanya dapat kiriman 10 kilogram dari Bandungan. Sekarang gak ada barangnya. Kalau bawang ambil dari Brebes. Tapi juga banyak yang puso," cetusnya.
2. Pedagang ngaku kondisi ekonomi kian ngeri

Isanurmudin, seorang pedagang sayuran lainnya di Pasar Karangayu juga mengakui kondisi perekonomian di pasar mengalami situasi terburuk sejak tahun 1975.
"Ngeri ini karena situasi ekonomi sulit. Semua komponen naik semua. Di tempat kami rawit setan juga Rp100 ribu. Kalau ada yang beli Rp5.000 dapatnya lima biji," keluhnya.
3. Distanbun: Harusnya surplus cabai rawit dan keriting

Terpisah, Kabid Holtikultura Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Ani Mulyani memperkirakan dengan luas tanam akhir pada Desember 2024 14.662,36 hektare, maka hasil produksi cabai rawit wilayah Jawa Tengah total prognosanya pada Januari 2025 sebanyak 12.752,76 ton.
Sedangkan untuk luasan tanam akhir atau standing crops pada komoditas cabai keriting per Desember 2024 adalah 9.636,32 hektare. Sehingga prognosa produksi pada Januari 2025 diperkirakan 14.320,25 ton.
"Berdasarkan analisa standing crop tersebut maka Jawa Tengah pada kondisi normal seharusnya mengalami surplus cabai rawit merah 296,76 ton dan surplus cabai rawit keriting 4.093,25 ton," akunya kepada IDN Times.
4. Panen bawang diperkirakan 95 ribu ton

Adapun untuk komoditas bawang merah, tambahnya ada luasan tanam akhir per Desember 2024 adalah 11.931,61 hektare. Sehingga prognosa produksi pada Januari 2025 diperkirakan 95.452,88 ton.



















