Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi produk UMKM (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Boyolali, IDN Times - Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengungkapkan masih banyak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Boyolali yang belum mendapatkan akses permodalan melalui perbankan.

Sebagian di antara mereka juga enggan mengajukan kredit ke bank karena tidak mau ribet untuk proses pengajuan.

1. Sebagian pelaku UMKM belum manfaatkan KUR

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Karsino. (IDN Times/Larasati Rey)

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolali, Karsino, mengatakan masih minimnya pelaku UMKM yang enggan mencari permodalan di perbankkan karena tidak ingin berbelit-belit. Selain itu, edukasi masyarakat terkait kredit usaha rakyat (KUR) juga tergolong belum merata.

"Pelaku UMKM kebanyakan tidak mau berbelit-belit sehingga mereka enggan untuk mengajukan kredit ke bank. Selain itu dari pihak bank nya sendiri juga belum maksimal untuk menyalurkan kredit ke pelaku UKM," ujarnya saat acara Sosialisasi Program KUR dan Lembaga Keuangan untuk Kredit Usaha Rakyat yang diselenggarakan Bale Rakyat Aria Bima dan Yayasan Bangun Watak di Front One, Boyolali, Jumat (30/9/2022).

Di Boyolali ada sekitar 8.000 UMKM yang terdaftar di Disdagperin. Menurut Karsino, tak lebih dari separuh yang memanfaatkan KUR. Terlebih pada saat pandemi COVID-19 banyak UMKM yang tutup dan gulung tikar.

"Data tidak statis selalu dinamis, dulu sebelum pandemi jumlahnya banyak tetapi saat pandemi hilang dan sekarang sudah mulai banyak lagi," jelasnya lagi.

2. Dinilai prosesnya berbelit-belit.

Editorial Team

Tonton lebih seru di