Pemkot Semarang Upayakan Beasiswa untuk Siswa Tak Mampu Lewat CSR

- Pemkot Semarang berupaya memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada siswa tidak mampu
- Anggaran pemberian beasiswa akan diusahakan dengan membuka dukungan kolaboratif dengan dunia usaha
- Upaya ini dilakukan melalui Corporate Social Responsibility (CSR)
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang berupaya memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada siswa tidak mampu. Anggaran pemberian beasiswa itu akan diusahakan dengan membuka dukungan kolaboratif dengan dunia usaha.
1. Buka dukungan kolaboratif dengan dunia usaha

Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng saat menerima kunjungan kerja (kunker) reses Komisi X DPR RI di Balai Kota Semarang, Rabu (10/12/2025).
Ia menjelaskan, kebutuhan pendidikan bagi keluarga berpendapatan sekitar Rp5 juta per bulan sebetulnya mencapai Rp70–90 miliar per tahun untuk menjangkau SD, SMP dan SMA. Maka itu, pihaknya akan membuka dukungan kolaboratif dengan dunia usaha.
“Kami sedang mengupayakan untuk forum CSR dengan menawarkan nama-nama anak-anak yang mengajukan beasiswa ini langsung kepada beberapa kantor dan perusahaan yang memang memiliki program pendidikan,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu wali kota juga memaparkan sejumlah program pendidikan, literasi, dan penguatan pemuda. Agustina menegaskan, bahwa pembangunan pendidikan Kota Semarang sepanjang 2025 digerakkan melalui pendekatan kolaboratif.
“Di bidang pendidikan kami bersyukur bahwa kami mendapatkan banyak penghargaan salah satunya dari Kementerian Dalam Negeri untuk kategori perbaikan akses layanan pendidikan, yang selaras dengan peningkatan Rapor Pendidikan Kota Semarang dari 83,66 menjadi 84,12,” ujarnya.
2. Serap aspirasi dari implementasi kebijakan pendidikan

Kunjungan ini menjadi momentum strategis bagi Komisi X DPR RI untuk menyerap aspirasi dan kondisi faktual mengenai implementasi kebijakan pendidikan, kebudayaan, literasi, pemuda dan olahraga serta riset dan teknologi di Kota Semarang.
Kemudian, dalam pemaparan tersebut, salah satu program unggulan yang menjadi perhatian Komisi X adalah sekolah swasta gratis yang telah dijalankan sejak 2020 melalui mekanisme hibah. Pada 2025, program ini menjangkau 129 sekolah dengan anggaran Rp25,79 miliar, dan pada 2026 akan diperluas menjadi 135 sekolah.
Selain perluasan akses pendidikan, Pemkot Semarang juga menggerakkan program bunda literasi, pelatihan penulisan cerpen bagi siswa SD dan SMP, serta penerbitan antologi cerpen yang melibatkan lebih dari 1.800 peserta. Selanjutnya di bidang pemuda, Pemkot Semarang memperkuat supporting system bagi talenta muda, mulai dari olahraga, seni, budaya, hingga fasilitasi kompetisi internasional.
Seluruh capaian ini menjadi fondasi bagi arah pembangunan 2026 dengan salah satu tagline pembangunnya, yakni Semarang Cerdas.
3. Apresiasi pelaksanaan sekolah swasta gratis

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Kurniasih Mufidayati mengapresiasi perkembangan Kota Semarang.
“Alhamdulillah kita merasa bersyukur dan berbangga melihat perkembangan Kota Semarang yang sangat istimewa dan sangat luar biasa. Semangat Kota Semarang sebagai kota cerdas ini menjadi concern dan hal yang sangat istimewa bagi kita,” ungkapnya.
Ia juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan sekolah swasta gratis sebagai implementasi putusan MK serta penghargaan Kemendagri yang diterima Kota Semarang pada 2025 sebagai bentuk keberhasilan memperluas akses pendidikan.
Kurniasih menambahkan, pihaknya akan terus menyerap aspirasi dan masukan dari daerah sebagai data faktual dalam sejumlah panja di Komisi X.
“Tentu saja karena Ibu Wali Kota Semarang pernah berpengalaman di Komisi X DPR RI, pasti banyak sekali masukan-masukan, yang mungkin terkait dengan semangat Kota Semarang menjadi kota cerdas,” pungkasnya.
















