Penundaan Pemilu 2024 Bikin Gaduh, Gerindra: Elit Hormati Konstitusi!
.jpg)
Semarang, IDN Times - Partai Gerindra Jateng menyebut, wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 membuat gaduh dan resah masyarakat di tengah upaya pemulihan ekonomi pada masa pandemik COVID-19. Pemerintah seharusnya dapat berfokus pada program yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
1. Ketentuan Pemilu 2024 sudah diatur

Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, Abdul Wachid menyatakan, Pemilu 2024 telah diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang mana ketentuan dan pelaksanaannya pun sudah jelas.
Oleh karena itu, konstitusi tersebut harus dihormati bersama.
2. UUD 1945 menjadi konstitusi tertinggi

Menurut Wachid, yang juga menjabat sebagai Kapoksi Fraksi Partai Gerindra di Komisi VIII DPR RI itu, meminta semua pihak menghormati UUD 1945 yang menjadi landasan tertinggi dalam pelaksanaan pemilu di Tanah Air.
"Kalau kita tidak taat konstitusi, lalu siapa lagi (yang menaati)? Tak perlu lah membuat gaduh di masa pandemik COVID-19 ini. Masyarakat masih susah, cari pekerjaan susah," ujarnya dilansir keterangan resmi yang diterima IDN Times, Kamis (3/3/2022).
3. Elit politik diimbau tidak bikin gaduh saat COVID-19

Wachid menegaskan, elit politik hendaknya juga mendukung program-program yang berupaya mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, justru tidak perlu membuat gaduh dengan menawacanakan penundaan Pemilu 2024.
Program-program pengentasan kemiskinan sangat ditunggu masyarakat saat ini. Baik itu berupa bantuan secara langsung atau dalam bentuk program peningkatan kompetensi.
4. Konstitusi Indonesia harus dihormati bersama

Khusus untuk program atau pelatihan, hal tersebut akan menambah daya tahan bagi para pelaku ekonomi di tingkat menengah ke bawah di masa pandemik COVID-19.
"Yang punya ide-ide seperti itu akan ditinggal pendukung. Bagi Gerindra, konstitusi harus dihormati, wajib dilaksanakan dan tidak bisa ditawar. Justru program-program (pengentasan kemiskinan saat pandemik COVID-19) ini yang dinantikan" ujarnya