Ratusan TNI Gabungan Diperintah Siaga Satu di Kantor Gubernur Jateng

- Ratusan TNI gabungan diperintahkan siaga satu di kantor Gubernur Jateng
- Apel kesiapsiagaan melibatkan 54 prajurit Yonzipur, 65 Arhanudse, dan puluhan Raiders
- Penjagaan juga dibantu personel Kodim 0733 BS Semarang dan Damkar Kota Semarang
Semarang, IDN Times - Aparat TNI gabungan dari Yonzipur, Banteng Raider, Yon Arhanudse bersama Satpol PP menggelar apel kesiapsiagaan di kantor Gubernur Jateng untuk menyikapi eskalasi unjuk rasa yang terjadi saat ini.
Di kantor Gubernur Jateng apel kesiapsiagaan melibatkan 54 prajurit Yonzipur, 65 Arhanudse dan puluhan Raiders. Penjagaan juga dibantu personel Kodim 0733 BS Semarang dan Damkar Kota Semarang.
"Kita disiagakan dengan status siaga satu sampai tanggal 4 September," kata Mayor Taufik yang memimpin apel siaga di halaman Gubernuran Semarang, Senin (1/9/2025).
Penyiapan prajurit TNI dimulai sejak Sabtu kemarin. Untuk hari ini juga dikerahkan dua truk Yonzipur, satu truk Arhanudse dan satu truk milik Raiders yang diparkir tepat di halaman kantor Gubernuran.
Retno Fajar Astuti, Plt Kepala Satpol PP Jateng mengatakan pelibatan prajurit TNI memang untuk mengatasi aksi unjuk rasa yang belakangan menimbulkan kericuhan. Kantor Gubernur Jateng dan DPRD Jateng, katanya merupakan obyek vital sehingga perlu diberi pengamanan yang lebih ketat.
"Total keseluruhan dari TNI Satpol PP Damkar ada 280. Yang terdiri empat unsur. Dari Zipur 54 personel, Arhanudse 65 personel sisanya Raiders. Kami bagi di kantor gubernur, pintu DPRD, kita penguatan di semua titik pintubkecil di DPRD. Kita penguatan di gerbang belakang dan personelnya lebih banyak," katanya kepada IDN Times usai apel siaga.
Pihaknya juga mengatakan pertebal penjagaan juga dilakukan di semua ruangan kantor Gubernuran. Menurutnya dari perintah Gubernur Ahmad Luthfi, penyiagaan personel gabungan tanpa batasan waktu.
"Ini melaksanakan perintah gubernur tanpa batasan waktu. Semoga seminggu ke depan aman. Kita kesiapsiagaan apapun itu kita harus amankan aset obyek vital. Termasuk menyikapi demo hari ini yang infonya lebih besar," ujar Retno.