Saputri Istri Pertama Didi Kempot, Sosok Relijius Dibalik Sukses Didi

Membina rumah tangga bersama istri pertamanya Saputri Didi Kempot memiliki tiga orang anak, dua diantaranya telah meninggal.

Anak pertama yakni Lintang Ayu Tyas Prastri yang telah meninggal pada usia 6 bulan, anak kedua Didi Kempot yakni Siola Pudi Reginarasi dan anak ketiganya meninggal saat masih dalam kandungan sang ibu.

Dan di samping kuburan Lintang anak pertamnya itulah jasad Didi Kempot kini bersemayam yakni di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Pada prosesi pemakaman jenazah Didi Kempot, Selasa (5/5) kemarin Saputri tampak tak kuasa menahan tangis dan kesedihan melihat jenazah suaminya diturunkan di liang lahat.

Saputri dan juga putri keduanya Siola sebelumnya juga sempat menjemput jenazah Didi Kempot di Solo.

Saputri juga ikut bersama di dalam mobil ambulans yang mengantarkan jenazah dari RS Kasih Ibu Solo menuju ke Ngawi, tempat Didi kempot dimakamkan.

Eko Guntur adik Didi Kempot mengatakan pemakaman di Ngawi merupakan keinginan Saputri yang menginginkan Didi Kempot dimakamkan di samping anaknya Lintang.

Menurut Gus Karim pengasuh pondok pesantren Al-Qur'aniy Solo, sebelum wafat Didi Kempot berkeinginan menjalankan ibadah Umrah bersama Saputri. Keinginan tersebut mesti ditangguhkan karena pandemik COVID-19, namun belum sempat keinginan tersebut terwujud Didi Kempot telah lebih dulu wafat.

Siapa sosok Saputri yang merupakan istri pertama Didi Kempot tidak banyak yang tahu. melalui unggahannya di media sosialnya anggota DPR RI Alamuddin Dimyati Rois menyebutkan istri pertama Didi Kempot merupakan sosok relijius yang sangat berperan dibalik kesuksesan Didi Kempot.

Alamuddin yang juga putra dari Pengasuh Ponpes Al Fadlu wal Fadlilah, Kendal, KH Dimyati Rois menuliskan Didi Kempot bahkan membangun masjid di Ngawi yang merupakan kampung halaman sang istri. Sosok Saputri merupakan ahli wirid dan suka dengan pengajian menurut Alamuddin yang mengutip keterangan dari sahabat Didi Kempot Bloentank Poer.

Buat yang masih meragukan siapa Mas Didi, beliau seorang muslim yang dermawan. dia juga membangun masjid di Ngawi, sebagai hadiah kepada istrinya yang selalu dia banggakan sebagai ahli wirid dan seneng pengajian. “Kalau bukan karena banyak wiridan Mbak Putri (istrinya), mungkin saya tidak sekuat sekarang, Mas. Alhamduillah selalu diparingi sehat dan kuat oleh Gusti Allah,” kata Mas Didi dalam berbagai kesempatan, kepada saya.
(Blontank Poer) tulis Alamuddin.

Selain Saputri, istri pertama sosok yang juga berperan dibalik kesuksesan Didi Kempot adalah Yan Vellia Prasetya. Sosoknya sebagai teman hidup Didi Kempot ternyata tak belum banyak diketahui. Padahal, istrinya selalu ikut saat Didi Kempot manggung.

Bahkan, dia juga ikutan menyanyi. Di saat-saat terakhir Didi Kempot Yan Vellia jugalah sosok yang mendapingi Didi Kempot.

Yan Vellia merupakan penyanyi dangdut asal Semarang yang dikenal sejak tahun 80-an. Oleh para sobat ambyar, istri Didi Kempot biasa dipanggil Bunda Yan Vellia. Usia Yan Vellia dan Didi Kempot ternyata selisih 15 tahun.

Fans Didi Kempot atau sering disebut Sobat Ambyar nampak bedatangan di lokasi rumah sakit Kasih Ibu Solo. Mereka datang untuk melihat dan mengantar kepergian idolanya untuk terakhir kali.

Salah seorang fans Sobat Ambyar, Agung (33) mengaku sengaja datang ke rumah sakit untuk melihat langsung Didi Kempot. Meski sempat dilarang masuk oleh petugas agar tidak menimbulkan kerumunan massa, namun ia tetap nekat menunggu di luar kawasan rumah sakit.

Ia mengaku sangat kehilangan Lord Didi yang telah membuat lagu-lagu inspiratif untuknya. "Tadi dengar kabar dari WA terus inisiatif kesini, ya sangat sedih lah gak bisa lagi buat konser-konser lagi," ungkapnya.

Saat ditanya soal keluahan penyakit Didi Kempot, Eko mengaku jika kakaknya tersebut tidak pernah mengeluh soal penyakit. Dirinya hanya mengetahui jika Didi Kempot mempunyai riwayat penyakit asma. Sebab setiap kali pentas, Lord Didi selalu membawa alat bantu pernafasan.

"Kalau riwayat beliau itu sesek atau asma, kalau pentas pasti membawa alat bantu pernafasan," ungkap Eko.

Selain itu, Didi Kempot juga dikenal senang bekerja. Ia selalu menghasilkan karya-karya lagu andalannya. Didi Kempot sendiri meninggal dunia di RS Kasih Ibu, Solo akibat serangan jantung pada pukul 07.45 WIB.

Sebelum meninggal Didi Kempot bahkan sempat menghubungi Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo beberapa kali. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota saat dikonfirmasi Selasa (5/5). Pria yang akrab disapa Rudy tersebut mengaku dihubungi oleh Didi melalui telepon pada Senin (4/5) kemarin.

“Kemarin siang Beliau telepon kulo ketlisipan, Kulo telepon melih mriko tlisipan ora diangkat, telepon Kulo melih ketlisipan, sore Kulo telepon melih telepon (Kemaring siang beliau telepon saya tapi belum sempat saya angkat, telepon lagi juga sama, sore kemudian baru saya telepon balik),” ungkap Wali Kota.

Ditanya soal obroalan dilakukan, Rudy mengaku jika telepon Didi Kempot kemarin membahas tentang wawancara Didi Kempot dengan salah satu media TV nasional tentang video klip yang ia buat yang berkaitan dengan pandemi virus corona.

“Tasih (masih.red) sempet ngobrol masalah diwawancari Kompas sama dengan yang saya sampaikan bahwa video klip itu adalah lagu pesan sosial untuk bersama-samamelakukan pencegahan paparan corona itu aja,” jelasnya.

Video klip tersebut berjudul 'Ojo Mudik' yang mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudik selama pandemi virus corona. Didi menggandeng Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo dan aparat keamanan seperti TNI dan Polri. Video tersebut dirilis pada 28 April 2020.

Kakak kandung Didi Kempot, Lilik, kepada Kompas TV. Lilik menyebut Didi meninggal pukul 07.30 WIB. 

Dalam wawancara Kompas TV bersama Lilik, Didi merasa kelelahan sebelum meninggal. Pembawa acara Kompas TV mengatakan, Didi diduga meninggal karena serangan jantung. 

Dilansir dari akun Twitter @kitabisacom, Didi sempat menggelar Konser Amal dari Rumah bareng pada 11 April 2020 lalu. Konser tersebut disiarkan Kompas TV dan mengumpulkan dana hingga miliaran rupiah

Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman, mengucapkan turut berduka cita atas kepergian Didi kempot. Fadjroel Rachman mengatakan, terakhir kali Didi memang sempat berkomunikasi dengan Presiden Jokowi terkait imbauan kepada warga agar tidak mudik.

"Terakhir, Presiden Joko Widodo melalui video conference hadir dan memberi dukungan serta berterima kasih pada acara pengumpulan dana bagi warga terdampak COVID-19, dan imbauan tidak mudik oleh almarhum Didi Kempot dan Kompas TV pada tanggal 11 April 2020 lalu," ujar Fadjroel dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/5).

Fadjroel pun menyebutkan, inisiatif gotong-royong yang dibangun oleh Didi sangat dihargai oleh pihak Istana.

"Inisiatif gotong-royong kemanusiaan almarhum Didi Kempot tersebut sangat dihargai, dan sumbangan kreatif almarhum dalam dunia musik Indonesia sangat dihormati," ucap dia.

Fadjroel pun mendoakan agar Didi Kempot husnul khotimah. "Mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya almarhum Didi Kempot. Insyaallah almarhum husnul khotimah," doa Fadjroel.

Sebelum meninggal, Didi Kempot sempat membuat lagu yang berjudul 'Ojo Mudik'. Lagu tersebut dibuat sebagai kampanye pencegahan virus corona atau COVID 19.

Lagu yang berjudul 'Ojo Mudik' sendiri lebih berisikan ajakan kepada masyarakat untuk bersama-sama melawan COVID-19, dalam lagu tersebut terdapat juga lirik yang berisikan anjuran untuk menjaga jarak, mencuci tangan, tinggal di rumah, dan tidak melakukan mudik semalam pandemi virus corona.

Lagu tersebut baru saja dirilis pada tanggal 28 April 2020.

Dalam pembuatan video klip yang dibuat di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Didi Kempot juga mengandeng Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Kapolresta Solo, dan Dandim.

Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy mengatakan jika video klip tersebut dibuat sekitar bulan April di rumah dinasnya Lodji Gandrung. Dalam video tersebut ia bahkan ikut menyanyikan beberapa bait lagu.

Menurutnya, ajakan itu perlu disampaikan dengan bahasa yang sederhana agar mudah diterima masyarakat seperti pada lirik lagu ini.

"Saya sampaikan bahwa video klip itu adalah lagu pesan sosial untuk bersama-samamelakukan pencegahan paparan corona,” jelas Rudy.