Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Warga Takut KIPI, Capaian Vaksin Booster COVID-19 Baru 27 Persen

Tenaga kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 Moderna. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Semarang, IDN Times - Capaian vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster di Kota Semarang baru mencapai 27,49 persen. Saat ini baru 358.774 warga yang sudah menerima vaksinasi dari jumlah sasaran vaksin booster. 

1. Warga takut alami efek pasca vaksinasi booster

ilustrasi vaksinasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan pengamatan Dinas Kesehatan Kota Semarang, ada beberapa kendala sehingga capaian vaksinasi masih dibawah 50 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan, masih ada masyarakat yang belum mau divaksin booster karena takut mengalami gejala kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

"Mereka tidak mau divaksin karena dengar tetangganya atau saudaranya habis vaksin lalu demam, sehingga takut vaksin," ungkapnya, Minggu (13/3/2022).

2. Stok vaksin Moderna dan Sinofarm belum tersedia

Vaksinator menunjukkan vaksin Moderna untuk dosis ketiga atau booster di RSUD Matraman, Jakarta Timur, Jumat (6/8/2021). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Kemudian, rendahnya keterserapan vaksin booster juga disebabkan modifikasi vaksin yang diberikan ke warga.

Hakam menjelaskan, vaksin jenis AstraZeneca dan Pfizer hanya bisa diberikan kepada warga yang dosis pertama dan keduanya menggunakan kedua jenis vaksin yg sama. Sehingga untuk warga yang dosis pertama dan kedua menggunakan vaksin jenis Moderna atau Sinofarm belum bisa mendapatkan booster karena stoknya belum tersedia.

"Saat ini yang ready AstraZeneca dan Pfizer, sehingga yang V1 dan V2 pakai Moderna atau sinofarm belum bisa disuntik booster karena stoknya masih kosong," jelasnya.

3. Warga masih menganggap belum butuh vaksin

Masyarakat Kota Semarang mendapatkan vaksinasi booster di sentra vaksinasi Tentrem Mal Semarang, Senin (17/1/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sementara, kendala lain keterserapan vaksin booster adalah pandangan masyarakat terhadap COVID-19 varian Omicron. Masyarakat menganggap gejala varian Omicron tidak sedahsyat varian Delta.

"Pola pikir yang menganggap gejala Omicron ini lebih ringan daripada Delta juga membuat mereka belum mau divaksin booster," tandas Hakam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
ANGGUN PUSPITONINGRUM
EditorANGGUN PUSPITONINGRUM
Follow Us