Jadwal Liga 1 2019 Morat Marit, CEO PSIS Semarang Curhat ke IDN Times 

Bermain di Liga 1 Indonesia harus selalu siap 

Semarang, IDN Times - Jadwal Liga 1 2019 memasuki pekan ke-12. Namun sejumlah klub mengalami penundaan dan perubahan jadwal kompetisi. Termasuk yang dirasakan oleh PSIS Semarang. Kondisi tersebut berpengaruh pada performa tim dan sisi keuangan klub.

Belum lama ini, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi bercerita kepada IDN Times, ihwal sejumlah faktor yang mengakibatkan jadwal Liga 1 2019 ditunda dan mengalami perubahan.

Namun, ia menampik bahwa curhatan-nya lantas menjadikan Laskar Mahesa Jenar putus asa.Justru sebaliknya, kondisi kompetisi yang dinamis, menurut Yoyok hal itu bisa memotivasi para pemain untuk selalu bisa tampil yang terbaik dalam setiap laga yang dijalani.

Simak cerita Yoyok Sukawi berikut ini.

Baca Juga: Stadion Jatidiri Semarang Mangkrak, Ini Penjelasan CEO PSIS Semarang

1. Pemilu 2019 pengaruhi jadwal mulainya kompetisi Liga 1

Jadwal Liga 1 2019 Morat Marit, CEO PSIS Semarang Curhat ke IDN Times ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Jadwal kompetisi Liga 1 2019 sejak awal terdampak dari penyelenggaraan Pemilu 2019. Kompetisi idealnya dimulai awal tahun atau Januari 2019. Lantaran hajatan politik lima tahunan tersebut, kompetisi baru dihelat pada 15 Mei 2018.

"Jadi, setengah musim vakum. Idealnya Januari (2019) mulai. Kalau Mei, sudah hilang setengah musim (Januari, Februari, Maret, April). Kalau di negara lain ada pemilu tidak pengaruh pada jadwal kompetisi liga domestik. Masalahnya ini di Indonesia," kata Yoyok.

2. Perizinan menjadi per wilayah

Jadwal Liga 1 2019 Morat Marit, CEO PSIS Semarang Curhat ke IDN Times IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Berkaitan adanya pemilu, turut berimbas pada perizinan kepada pihak keamanan. Yoyok dan sejumlah klub lainnya mengakui bahwa pengajuan perizinan saat ini sangat sulit. Terlebih karena dilakukan per wilayah atas pertimbangan keamanan.

"Kapolri bilang bisa jalan (bertanding) di Jateng. Tapi tidak di Jakarta, karena ada sidang MK," ungkap Yoyok.

Kondisi tersebut menyulitkan klub karena harus menyiapkan tambahan pengeluaran, apabila terjadi penundaan atau pengunduran jadwal.

"Ya harus siap dan pinter-pinteran mengatur semuanya, termasuk tiket pesawat. Kita (PSIS Semarang) habis dari Magelang ke Bali. Main sore. Padahal jadwal selanjutnya ke Lampung. Akhirnya harus menunggu, karena jadwal di Lampung baru diinformasikan malam oleh PT Liga. Sebab, perizinan keamanan di Lampung baru keluar sore hari. Karena setelah izin keluar, kemudian diinformasikan ke PT Liga, baru masing-masing klub diinformasikan," imbuhnya.

3. Terdesak agenda timnas Indonesia

Jadwal Liga 1 2019 Morat Marit, CEO PSIS Semarang Curhat ke IDN Times ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Selain faktor perizinan dan tahun politik, sejumlah agenda timnas Indonesia turut mempengaruhi jadwal Liga 1.

Sebelumnya, Yoyok bersama 18 klub lainnya telah berkumpul dan memberikan saran kepada PSSI dan PT Liga Indonesia, terkait dengan jadwal timnas Indonesia. Karena seharusnya agenda timnas tidak mempengaruhi bahkan menghentikan kompetisi liga.

"Agenda timnas Indonesia ketemu Malaysia, Vietnam atau negara lain itu, apakah Liga 1 harus berhenti? Kan tidak. Jadwal benturan, timnas dan kompetisi Liga. Yang salah yang buat jadwal kompetisi atau jadwal kualifikasi Piala Dunia? Kasihan juga PT Liga terus-menerus disalahkan," papar Yoyok.

Peraturan bahwa setiap klub kontestan liga di Indonesia, diharuskan memiliki 30 pemain dirasakan sangat berguna, untuk mengatasi jadwal yang semrawut.

"Gunanya jumlah pemain 30 ya itu. Bisa dirotasi, dimainkan semua. Apapun konsekuensinya, harus siap. Makanya kalau ada pelatih yang mengeluh akibat jadwal, patut ditanyakan. Sebab, draft dan jadwal sudah diinformasikan sejak awal," jelas Yoyok.

Hingga saat ini, Yoyok Sukawi dan PSIS Semarang tidak pernah mengeluh terkait adanya penundaan dan perubahan jadwal. Sebab hal itu sudah menjadi konsekuensi berlaga di Liga 1 2019.

Baca Juga: Jadwal Liga Berubah, CEO PSIS: Kalau Gak Siap, Ikut Liga Inggris Saja

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya