Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Menggunakan Tongkat Pendakian untuk Pemula

Ilustrasi trekking pole (freepik.com/freepik)
Ilustrasi trekking pole (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Pilih tongkat pendakian yang sesuai kebutuhan, seperti model tunggal atau ganda, dan perhatikan bahan tongkat.
  • Atur panjang tongkat dengan benar agar sesuai dengan medan yang dilalui, serta gunakan strap untuk mengurangi beban pada tangan.
  • Manfaatkan tongkat untuk membantu saat menanjak dan menurun gunung, serta simpan dengan benar setelah digunakan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu baru pertama kali mencoba mendaki gunung, pasti ada banyak perlengkapan yang bikin bingung. Salah satunya tongkat pendakian alias trekking pole. Banyak pendaki pemula yang sering mengabaikan alat ini karena dianggap ribet atau tidak penting. Padahal, kalau dipakai dengan benar, tongkat pendakian bisa bikin perjalanan kamu lebih stabil, nyaman, dan aman.

Biar kamu tidak salah langkah, yuk simak beberapa tips menggunakan tongkat pendakian untuk pemula berikut ini.

1. Pilih tongkat pendakian yang sesuai kebutuhan

Ilustrasi pendaki dengan trekking pole (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi pendaki dengan trekking pole (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sebelum dipakai, pastikan kamu pilih tongkat pendakian yang sesuai. Ada tongkat tunggal dan ada juga model ganda (dua tongkat). Kalau kamu masih pemula, biasanya lebih nyaman pakai dua tongkat karena bisa jaga keseimbangan lebih baik.

Selain itu, perhatikan juga bahan tongkat. Aluminium biasanya lebih kuat, sementara karbon lebih ringan tapi agak rentan patah kalau terbentur keras.

2. Atur panjang tongkat dengan benar

Ilustrasi pendaki menggunakan trekking pole (pexels.com/alexeyzhilkin)
Ilustrasi pendaki menggunakan trekking pole (pexels.com/alexeyzhilkin)

Kesalahan yang sering dilakukan pemula adalah tidak menyesuaikan panjang tongkat. Idealnya, saat berdiri di tanah datar dengan memegang tongkat, siku kamu membentuk sudut 90 derajat.

Kalau jalurnya menanjak, pendekkan sedikit tongkat. Kalau jalurnya menurun, panjangkan tongkat biar langkah lebih stabil.

3. Gunakan strap dengan benar

Ilustrasi pendaki menggunakan trekking pole (freepik.com/freepik)
Ilustrasi pendaki menggunakan trekking pole (freepik.com/freepik)

Banyak orang mengira strap di tongkat hanya hiasan, padahal fungsinya penting banget. Masukkan tangan dari bawah ke atas strap, lalu genggam handle.

Posisi ini bikin tangan tidak cepat lelah karena beban sebagian berpindah ke strap, bukan cuma di genggaman. Selain itu, kamu juga tidak gampang kehilangan tongkat saat melewati jalur terjal.

4. Sesuaikan ritme langkah dengan tongkat

Ilustrasi pendaki menggunakan trekking pole (pexels.com/pch.vetor)
Ilustrasi pendaki menggunakan trekking pole (pexels.com/pch.vetor)

Tongkat pendakian akan lebih efektif kalau kamu selaraskan dengan langkah kaki. Umumnya, tongkat kanan digunakan bersamaan dengan kaki kiri, begitu juga sebaliknya.

Ritme ini bikin tubuh lebih seimbang dan mengurangi risiko terpeleset. Kalau jalurnya panjang, langkah jadi terasa lebih ringan.

5. Manfaatkan tongkat untuk bantu saat menanjak

Ilustrasi dua pendaki menggunakan trekking pole (pexels.com/Yaroslav Shuraev)
Ilustrasi dua pendaki menggunakan trekking pole (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Saat jalur mulai menanjak, tongkat bisa jadi “penopang ekstra”. Tancapkan tongkat sedikit lebih depan dari posisi kaki, lalu dorong tubuh ke atas.

Dengan begitu, beban tidak sepenuhnya ada di kaki, tapi juga terbagi ke tangan. Cara ini bisa menghemat energi, apalagi kalau jalurnya panjang dan curam.

6. Gunakan tongkat sebagai penahan saat menurun

Ilustrasi pendaki menggunakan trekking pole (pexels.com/Mario Tutic)
Ilustrasi pendaki menggunakan trekking pole (pexels.com/Mario Tutic)

Turun gunung biasanya lebih rawan bikin lutut sakit. Di sinilah fungsi tongkat jadi terasa banget.

Panjangkan tongkat sedikit, lalu tancapkan di depan untuk menahan berat badan saat melangkah. Dengan begitu, tekanan di lutut bisa berkurang dan langkahmu lebih aman.

7. Jangan lupa teknik penyimpanan yang benar

ilustrasi pendaki gunung (unsplash.com/Daniil Silantev)
ilustrasi pendaki gunung (unsplash.com/Daniil Silantev)

Setelah selesai digunakan, jangan asal lipat dan simpan tongkat. Bersihkan dulu dari lumpur, pasir, atau air yang menempel.

Kalau bisa, keringkan sebelum disimpan supaya tidak cepat karat. Simpan di tempat kering, dan jangan biarkan terlalu lama terpapar panas matahari karena bisa merusak material tongkat.

Tongkat pendakian memang terlihat sederhana, tapi manfaatnya besar banget buat pendaki pemula. Dengan pemakaian yang benar, kamu bisa lebih hemat energi, lebih stabil, dan lebih aman di jalur pendakian. Jadi, jangan ragu buat bawa tongkat pendakian di perjalananmu berikutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest Travel Jawa Tengah

See More

5 Destinasi Liburan Wajib di Kebumen, Surganya Pecinta Alam

01 Okt 2025, 08:30 WIBTravel